kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amazon-Alibaba bersaing raih kapitalisasi US$500M


Senin, 04 September 2017 / 10:43 WIB
Amazon-Alibaba bersaing raih kapitalisasi US$500M


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Dua perusahaan raksasa dunia bidang e-commerce, tengah bersaing menjadi perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar dunia. Amazon.com Inc. dan Alibaba Group Holding berpacu menjadi perusahaan e-commerce pertama yang mampu mencetak nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 500 miliar.

Berdasarkan data Bloomberg hingga Jumat (1/9), kapitalisasi pasar Amazon tercatat sudah sebesar US$ 469,93 miliar. Sepanjang tahun 2017, harga saham Amazon meningkat 30,56% menjadi US$ 978,25 per saham, dari posisi 30 Desember 2016 di level US$ 749,87 per saham.

Sementara pergerakan saham Alibaba lebih dahsyat lagi. Jika pada akhir tahun 2016 harga saham Alibaba masih berada di level US$ 87,81 per saham, maka hingga akhir pekan lalu harganya sudah nangkring di posisi US$ 171,04 per saham. Artinya, sepanjang tahun 2017, harga saham perusahaan yang didirikan oleh miliarder China, Jack Ma tersebut sudah melesat hingga 94,78% alias naik hampir dua kali lipat.

Saat ini hanya ada segelintir perusahaan global yang memiliki nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 500 miliar. Dari data Bloomberg hingga akhir pekan lalu, beberapa emiten yang masuk kategori itu adalah Apple dengan market cap US$ 847,36 miliar, Alphabet sebesar US$ 654,18 miliar, dan Microsoft senilai US$ 569,50 miliar. Kapitalisasi pasar Facebook diambang US$ 500 miliar. Akhir pekan lalu market cap Facebook mencapai US$ 499,54 miliar.

Kapitalisasi pasar Amazon yang masih lebih tinggi dari Alibaba, tampaknya bukan jaminan Amazon bisa lebih dahulu menembus jumlah kapitalisasi US$ 500 miliar. Sebab, lonjakan harga saham Alibaba sepanjang tahun 2017 yang hampir mencapai dua kali lipat sejak akhir 2016, terus bergerak liar.

Seperti diberitakan Bloomberg, Amazon menguasai pangsa pasar Amerika Serikat (AS) dan Alibaba merajai pasar di China. Yang menjadi motor Alibaba tak lain pertumbuhan kelas menengah di China yang tumbuh sangat pesat.

Belum lagi dukungan banyak hedge fund besar yang beramai-ramai datang membeli saham Alibaba. Semisal Third Point Management, Appaloosa Management, Duquesne Capital, dan Tiger Management.

Seperti dilaporkan CNBC 14 Agustus lalu, Third Point Management membeli 4,5% saham Alibaba, disusul Appaloosa 3,7%, Duquesne Capital 0,71% dan Tiger Management 0,21%.

Amazon dan Alibaba juga merupakan dua saham yang menjadi jagoan banyak analis. Dari 47 pialang besar dunia, tidak ada satu pun yang merekomendasikan jual saham Alibaba, dengan target rata-rata di level US$ 197,51 per saham. Bila harga penutupan akhir pekan lalu di level US$ 171,04 per saham, artinya masih ada ruang pertumbuhan 15,48% lagi sampai akhir tahun.

Di sisi lain, para analis juga memperkirakan masih terdapat ruang yang lebar bagi pergerakan saham Amazon. Rata-rata analis menebak harga saham Amazon di level US$ 1.150,46 per saham, atau ada potensi kenaikan 17,60% dari harga di akhir pekan lalu yang sebesar US$ 978,25 per saham.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×