kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angka pengangguran Afsel melonjak drastis


Selasa, 22 November 2016 / 20:23 WIB
Angka pengangguran Afsel melonjak drastis


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di kuartal tiga 2016, angka pengangguran Afrika Selatan melonjak tajam menyentuh level tertingginya dalam delapan tahun terakhir.

Laporan Statistics South Africa seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/11), level pengangguran Afrika Selatan naik menjadi 27,1% dibanding kuartal sebelumnya yang hanya 26,6%. Angka pengangguran naik sebesar 239.000 orang menjadi 5,9 juta orang. Walau memang angka tenaga kerjanya juga ikut naik 288.000 orang menjadi 15,8 juta orang.

Memang sampai saat ini, Afrika Selatan belum mampu menutupi tingginya angka pengangguran pasca resisi ekonomi yang terjadi tahun 2009 silam. Roda ekonominya pun berputar lambat dengan tingkat pertumbuhan terjaga di bawah 3,5% setiap tahunnya.

Buruknya keadaan ekonomi Afrika Selatan ini mengarahkan pemerintah pada dugaan perlambatan ekonomi sebesar 0,5% di tahun 2016. Faktor penyebabnya antara lain ketidakpastian kebijakan pemerintah dan ketidakstabilan di pasar tenaga kerja.

“Keadaannya saat ini banyak orang mencari lapangan kerja, sementara banyak perusahaan berupaya memangkas anggaran sehingga tidak terjadi titik temu,” kata Kevin Lings, Chief Economist Stanlib Asset Management Ltd.

Bukan berarti pemerintah angkat tangan dengan keadaan ini. National Economic Development and Labor Council atau yang dikenal sebagai Nedlac merekomendasikan bahwa upah minimum tenaga kerja yakni US$ 246 per bulan atau setara 3.500 rand dalam jangka waktu dua tahun mendatang.

Rekomendasi ini dilayangkan dalam upaya untuk stabilisasi pasar tenaga kerja dan memperbaiki rating investasi di Afrika Selatan. Namun serikat pekerja terbesar di Afrika Selatan menolak rancangan proposal ini. Sulitnya mencapai kesepakatan dan titik temu antara kebutuhan dan penawaran lapangan pekerjaan jadi penyebab utama masalah pengangguran di Afrika Selatan.

Menurut survey Bloomberg, saat ini Afrika Selatan merupakan negara dengan catatan angka penganggguran tertinggi di antara 60 negara berkembang.

Ke depannya, analisa World Bank, Afrika Selatan perlu mengejar pertumbuhan ekonomi di angka 7,2% di tahun 2018 untuk mengikis angka pengangguran hingga level 6% di tahun 2030 mendatang.

Sementara Menteri Keuangan World Bank, Pravin Gordhan memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi naik sebanyak 2% di 2018 dan 2,2% di 2019 mendatang.




TERBARU

[X]
×