kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia gagalkan rencana teror jatuhkan pesawat


Senin, 31 Juli 2017 / 13:34 WIB
Australia gagalkan rencana teror jatuhkan pesawat


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SYDNEY. Otoritas keamanan Australia memperketat keamanan di seluruh bandara di Negeri Kanguru itu. Langkah ini dilakukan setelah badan intelijen kepolisian berhasil menggagalkan rencana teror untuk menjatuhkan pesawat.

Petugas kepolisian menyerbu rumah di sejumlah kawasan pinggiran kota Sydney pada Sabtu (29/7) malam. Dari aksi itu, ada empat orang yang ditahan setelah rencana untuk menyerang pesawat terkuak.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian Australia, dugaan rencana penyerangan pesawat dapat diketahui dari sejumlah perangkat yang sudah dipersiapkan. Polisi meyakini, para tersangka itu terinspirasi oleh kelompok militan Islamic State (IS).

Terkait kejadian itu, penumpang pesawat diimbau untuk membatasi tas bawaan tangan dan bagasi. Sejumlah penerbangan pun terpaksa mengalami delay karena adanya pemeriksaan keamanan tambahan.

Pemeriksaan keamanan di bandara Sydney, yang notabene merupakan hub bandara tersibuk di negara tersebut, kian diperketat sejak Kamis lalu hingga Sabtu malam. Kebijakan ini diberlakukan baik untuk penerbangan internasional dan domestik di seluruh Australia.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan otoritas telah bertindak secepat mungkin untuk mencegah rencana terorisme.

"Mereka selangkah lebih maju. Polisi menduga mereka berniat buruk dan tengah membangun kemampuan," jelas Turnbull.

Sayangnya, dia menolak memberikan informasi lebih jauh mengenai rencana penyerangan tersebut. Turnbull hanya bilang, motivasinya sama seperti kelompok militan ISIS.

Sementara itu, Menteri Imigrasi Peter Dutton menjelaskan tingkat keamanan akan diperketat untuk beberapa waktu ke depan. "Ancaman terhadap Australia cukup banyak. Kita menghadapai pejuang dari luar negeri yang masuk dari pantai Australia, dan ada juga orang-orang yang menjadi radikal secara online. Ancaman ini tidak akan menghilang begitu saja, bahkan akan semakin meningkat," paparnya.




TERBARU

[X]
×