kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak pihak yang ingin dubes Rusia tewas


Selasa, 20 Desember 2016 / 14:01 WIB
Banyak pihak yang ingin dubes Rusia tewas


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ANKARA. Guncangan politik di Turki kian membingungkan karena bisa saja datang dari banyak arah. Apalagi saat ini, muncul perang yang melibatkan Turki, Rusia, Suriah dan puluhan kelompok lain.

Kondisi semakin menegangkan ketika pada Senin (19/12) malam, duta besar Rusia untuk Turki tewas ditembak. Andrey Karlov ditembak hingga tewas saat memberikan pidato di sebuah pameran seni di ibukota Turki.

Sang penembak yang merupakan seorang anggota kepolisian Turki, tewas di tempat oleh pasukan keamanan Turki pasca penembakan Karlov.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan, seorang pria mengenakan setelan jas dan celana warna hitam memegang senjata di dekat duta besar yang terbaring di lantai.

Belum diketahui motif di balik serangan ini. Namun, sejumlah kelompok di kawasan  tersebut merasakan permusuhan yang kuat terhadap Rusia dan Turki.

Di negara tetangga Suriah dan hampir seluruh dunia Muslim, banyak pihak yang marah atas aksi Rusia yang memborbardir Aleppo. Aksi tersebut menyebabkan ribuan orang warga sipil tewas melawan Presiden Suriah Bashar Assad.

"Rusia mengambil posisi yang salah dari awal perang Suriah, khususnya mengingat mayoritas korban dari rezim Assad adalah Muslim Sunni. Sunni adalah warga Muslim mayoritas di dunia Arab dan Turki," jelas pensiunan Jenderal AS Barry McCaffrey kepada CNBC.

Seorang produser NBC yang menyaksikan langsung penembakan tersebut mengatakan sang penembak memanggil duta besar Karlov dalam bahasa Rusia sebelum berteriak "Allahu Akbar" dalam bahasa Arab. AP juga melaporkan, pria bersenjata itu juga meneriakkan tentang Aleppo dalam bahasa Turki.

Musuh lain Rusia dan Turki adalah ISIS. Kedua negara sudah bekerja sama sejak tahun lalu untuk memberantas kelompok teror yang menguasai sebagian wilayah Suriah. ISIS telah menggelar serangkaian ledakan mematikan di Turki tahun ini.

Turki juga tengah berperang melawan elemen-elemen populasi Kurdi, yang saat ini banyak menempati wilayah Turki bagian timur.

Pembunuhan Karlov dapat menciptakan ketegangan antara kedua negara dan mempermalukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.  




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×