kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brexit, bank harus tambah modal US$ 50 miliar


Rabu, 02 Agustus 2017 / 12:39 WIB
Brexit, bank harus tambah modal US$ 50 miliar


Reporter: Mona Tobing | Editor: Wahyu T.Rahmawati

LONDON. Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit)  dipastikan memukul sektor keuangan khususnya bank. Bank harus merogoh kocek lebih besar untuk membiayai operasionalnya di Inggris. 

Laporan Oliver Wyman Inc, perusahaan konsultan sektor perbankan dan keuangan menyebut, dampak dari Brexit maka bank yang beroperasi di London akan mengalami kenaikan biaya mencapai US$ 1 miliar. Sebab Brexit akan membuat bank kehilangan akses istimewanya selama ini ke pasar tunggal Uni Eropa. 

Analis Oliver Wyman Inc, Matt Austen dan Lindsey Naylor menjelaskan, Brexit akan memecah pasar perbankan Eropa. Agar dapat bertahan di Inggris maka bank perlu mendapat tambahan modal sebesar US$ 30 miliar hingga US$ 50 miliar. Dana tambahan tersebut setara 15% sampai 30% dari modal bank saat ini. 

Tekanan juga makin meningkat karena bank harus meningkatkan operasi mereka di tengah keinginan Bank Sentral Eropa melakukan pengawasan lebih ketat di perbankan. "Tekanan baru dari Brexit akan menimbulkan pertanyaan sulit tentang kelayakan atas aktivitas perbankan," terang Austen seperti dikutip Bloomberg

Risiko kebutuhan modal bank bisa lebih tinggi jika bank gagal mencapai aturan yang diinginkan dari regulator UE mengenai isu seperti persetujuan model internal dan perlakuan terhadap eksposur antar perusahaan yang besar.

Oliver Wyman memprediksikan, sejumlah bank akan memilih menarik diri dari pasar Eropa secara keseluruhan. Kemudian bank tersebut akan menyebar kembali ke wilayah lain seperti ke Asia atau Amerika Serikat (AS). 

Akibatnya, industri keuangan Inggris bisa kehilangan 40.000 pekerja investasi dan perbankan dalam beberapa tahun ke depan. Angka pengangguran lebih besar mencapai 75.000 jika memasukkan perusahaan asuransi dan manajer investasi yang juga kehilangan haknya menjual layanan mereka secara bebas ke seluruh Eropa.

Bank pun saat ini merencanakan skenario terburuk saat kehilangan akses ke pasar tunggal Eropa setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2019. Ketidakpastian tersebut membuat sejumlah bank yang beroperasi di Inggris seperti Citigroup, Bank of America, Morgan Stanley serta Barclays Inggris berencana mendirikan anak perusahaan di Uni Eropa.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×