kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat peringatan ancaman rudal, warga Hawaii panik


Senin, 15 Januari 2018 / 08:03 WIB
Dapat peringatan ancaman rudal, warga Hawaii panik
ILUSTRASI. Kim Jong Un menyaksikan peluncuran Misil Balistik KORUT


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HAWAII. Pada Sabtu (13/1) lalu, warga di negara bagian Hawaii di Amerika Serikat tampak panik. Kondisi ini terjadi setelah adanya peringatan ancaman rudal ke Hawaii. Pemerintah Hawaii mengakui, pihaknya tidak memiliki perlindungan "masuk akal" untuk mencegah peringatan rudal palsu ini.

Ajit Pai, ketua regulator media Amerika, Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission - FCC), mengatakan bahwa kesalahan itu merupakan hal yang tidak bisa ditolerir.

Bahkan, Pai menambahkan, penundaan mengeluarkan koreksi atas peringatan salah tersebut selama 38 menit membuat kondisi menjadi lebih buruk. Dia meminta pejabat di semua tingkat di seluruh AS untuk bekerja sama untuk memperbaiki kerentanan apapun.

Warga dan pengunjung Hawaii merasa sangat terkejut menerima peringatan palsu di telepon selular yang mengatakan ada ancaman rudal balistik akan menyerang Hawaii pada Sabtu pagi.

Meski demikian, tak lama setelah alarm palsu itu beredar, pemerintah Hawaii meminta maaf. Gubernur Hawaii David Ige mengatakan bahwa seorang anggota staf menekan tombol yang salah, yang kemudian mengirimkan peringatan yang juga disiarkan di stasiun TV dan radio.

Sistem peringatan dipersiapkan karena ada kedekatan yang potensial antara Hawaii dengan rudal Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan, Pai mengatakan peringatan tersebut telah menyebabkan gelombang kepanikan di seluruh negara. Kondisi ini diperburuk oleh penundaan selama 38 menit sebelum akhirnya peringatan koreksi dikeluarkan.

"Alarm yang salah merusak kepercayaan publik terhadap sistem peringatan dan dengan demikian mengurangi keefektifannya selama keadaan darurat yang sebenarnya," kata Pai.

Investigasi FCC, lanjutnya, telah menetapkan pemerintah Hawaii tidak memiliki pengamanan atau pengendalian proses yang layak untuk mencegah pengiriman peringatan salah.

"Ke depan, kita akan fokus pada langkah apa yang perlu diambil agar tidak terjadi kejadian serupa lagi," katanya.

Mengapa peringatan palsu tersebut terkirim?

Alarm palsu tersebut merupakan kesalahan seorang karyawan di Hawaii's Emergency Management Agency selama prosedur yang terjadi dalam serah terima.

Pesan tersebut dilaporkan tetap dikirim meski ada layar yang meminta konfirmasinya.

Pengguna ponsel menerima pesan tersebut pada pukul 08:07 (18:07 GMT): "Ancaman rudal balistik masuk ke Hawaii. Segera mencari tempat berlindung. Ini bukan latihan."

Setengah jam kemudian, baru dikirimkan koreksi yang berbunyi: "Tidak ada ancaman rudal atau bahaya bagi negara bagian Hawaii."

Apakah ada tindakan untuk mencegah hal ini terulang?
 
Salah satu masalahnya adalah sistem peringatan tidak memungkinkan adanya koreksi untuk dikirim dengan cepat ke ponsel.

Berdasarkan laporan New York Times, pejabat negara mengatakan "template pembatalan" akan dibuat untuk mengatasi masalah tersebut.

Selain itu, mulai saat ini, untuk mengirimkan pesan peringatan, dibutuhkan tandatangan dua orang sebagai persetujuan.

"Saya minta maaf atas rasa sakit dan kebingungan yang ditimbulkannya. Saya juga sangat kecewa dengan hal ini," kata Gubernur Ige.

Vern Miyagi, administrator Hawai Emergency Management Agency, juga meminta maaf atas kesalahan yang tidak disengaja tersebut.

Program rudal dan nuklir Korea Utara dipandang sebagai ancaman bagi Amerika Serikat. Hawaii adalah salah satu negara bagian AS yang paling dekat dengan negara tersebut.

Pada September lalu, Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam.

Bulan lalu, Star-Advertiser melaporkan bahwa sebuah rudal yang diluncurkan dari Korea Utara dapat menyerang Hawaii dalam waktu 20 menit setelah diluncurkan.

Alhasil, Hawaii telah mempersiapkan kembali sirene peringatan era Perang Dingin. Selama tes bulan lalu, dilaporkan bahwa 93% di antaranya bekerja dengan baik, meskipun beberapa hampir tidak dapat didengar dan 12 lainnya keliru menyalakan sirene ambulans.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×