kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Singapura tumbuh 1,9% di kuartal ketiga


Kamis, 26 November 2015 / 11:58 WIB
Ekonomi Singapura tumbuh 1,9% di kuartal ketiga


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Hendra Gunawan

SINGAPURA. Pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal ketiga tahun ini lebih tinggi ketimbang ramalan sebelumnya. Kenaikan di sektor jasa mengerek ekonomi Negeri Merlion ini.

Departemen Perdagangan dan Industri Singapura melaporkan, produk domestik bruto (PDB) meningkat 1,9% secara tahunan di kuartal III 2015. Estimasi sebelumnya, ekonomi Singapura diprediksi hanya tumbuh 1,4%.

Sektor jasa tumbuh 3,5% pada kuartal ketiga 2015 dari kuartal kedua tahun ini. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan sektor jasa Singapura melesat 5,3% pada kuartal ketiga tahun ini.

"Belanja pemerintah di infrastruktur dan pertumbuhan pekerjaan di jasa membantu konsumsi domestik," ujar Song Seng Wun, ekonom CIMB Private Banking seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, data PDB menunjukkan sektor manufaktur masih dibebani oleh kelesuan ekonomi global. Industri manufaktur Singapura di periode Juli sampai September 2015 berkontraksi atau minus 4,6% dari kuartal sebelumnya.

"Sektor-sektor seperti perdagangan grosir, keuangan dan asuransi cenderung mencatat pertumbuhan moderat, sektor manufaktur diperkirakan tetap lemah," tulis Departemen Perdagangan dan Industri dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Walaupun ekonomi Singapura di kuartal ketiga tahun ini lebih baik dari prediksi, angka proyeksi pertumbuhan selama setahun penuh malah meluncur turun.

Semula, Singapura yakin bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi antara 2% hingga 2,5% di sepanjang tahun ini. Melihat pemulihan ekonomi global yang melambat, Departemen Perdagangan dan Industri merevisi prediksi pertumbuhan ke level 2%.

Jika perkiraan pemerintah tidak meleset, ini merupakan angka pertumbuhan ekonomi paling rendah sejak 2009 lalu. Kala itu, ekonomi Singapura berkontraksi 0,9%. Pada tahun 2014, ekonomi Singapura berhasil tumbuh 2,9%.

Sementara, pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun depan diramal antara 1% hingga 3%.

Pertumbuhan ekonomi Singapura tertekan oleh China. Maklum, banyak ekspor Singapura yang terbang ke China. Ketika permintaan dari Negara Tembok Besar tersebut menciut, ekspor Singapura ikut menyusut.

"Risiko utama adalah harga minyak masih turun dan ketika harga rendah bank sentral tetap mengadopsi kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Frances Tan, ekonom UOB Bank.




TERBARU

[X]
×