kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FBI: Kasus email Clinton bukan kejahatan


Senin, 07 November 2016 / 08:18 WIB
FBI: Kasus email Clinton bukan kejahatan


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Direktur FBI James Comey menginformasikan kepada Kongres AS bahwa institusinya tidak mengubah kesimpulan mereka atas kasus penggunaan server pribadi yang dilakukan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.

Dalam suratnya kepada Kongres, Comey menyiramkan air dingin atas spekulasi yang beredar. Comey menegaskan, "Selama proses investigasi, kami menerima seluruh komunikasi yang dikirim dan diterima Hillary Clinton saat dia menjabat sebagai Menlu AS. Berdasarkan review kami, kami tidak mengubah kesimpulan yang telah kami buat Juli lalu dengan rasa hormat kepada Clinton."

Pernyataan ini dirilis Minggu (6/11) kemarin, selang seminggu setelah Comey mengumumkan akan melakukan investigasi kembali kasus tersebut. Langkah Comey pada 28 oktober lalu mendapatkan kritik dari berbagai kalangan.

Pasalnya, laporan tersebut semakin menambah dinamika yang terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan presiden Amerika yang sedianya akan dihelat esok (8/11). Berita tersebut juga memberikan keuntungan bagi kandidat capres Partai Republik Donald Trump. Berdasarkan hasil sejumlah polling, selisih suara antara kedua kandidat semakin menipis.

Juru Bicara kampanye Clinton mengatakan pihaknya senang mengenai penekanan kembali Comey atas kesimpulan yang dibuat Juli lalu dan mereka merasa lega akhirnya masalah tersebut dapat diselesaikan.

Sedangkan pihak Trump belum memberikan responnya mengenai hal ini. Tapi, mantan Juru Bicara Kongres Newt Gingrich -salah satu pendukung Trump- menilai Comey mendapatkan tekanan politik terkait hal ini.




TERBARU

[X]
×