kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Flu Aussie renggut ratusan korban jiwa


Senin, 15 Januari 2018 / 12:26 WIB
ILUSTRASI.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - LONDON. Dunia kini digegerkan oleh wabah virus flu bertajuk Flu Aussie yang merupakan flu dari virus H3N2. Virus ini menyebar sangat cepat, dengan tingkat kematian yang cukup tinggi dalam waktu singkat.

Seperti diberitakan www.dailymail.co.uk, Kamis (4/1) menyebutkan penyebaran dan efek flu tersebut terjadi sangat cepat. Pada pekan pertama Januari 2018, menurut data Public Health England (PHE), terdapat 48 kasus kematian. Jumlah itu meningkat dari 23 kematian yang terjadi pada pekan sebelumnya. Data hingga kini, telah lebih 100 orang meninggal akibat penyakit ini.

Hasil pemetaan dari pemerintah Inggris, daerah Plymouth, kota di pesisi Selatan Devon Inggris, dalam tiga pekan terakhir, tercatat tiga angka kematian di sana.

Data PHE juga menyebutkan, sebanyak 1.078 penderita masuk penanganan intensif di rumahsakit Inggris, sejak Oktober 2017. Flu Aussie yang juga merupakan jenis influenza tipe A ini disebut menjadi penyebab utama.

Penyakit ini, sesuai namanya, telah meresahkan masyarakat Australia sejak awal musim dingin. Banyak para ahli khawatir, penyakit ini akan membawa malapetaka besar, seperti yang pernah terjadi pada Flu Hong Kong pada tahun tahun 1968, yang menyebabkan korban meninggal sekitar satu juta orang.

Profesor Robert Dingwall, pakar flu dari Nottingham Trent University mengatakan kepada The Daily Express, seperti dikutip www.dailymail.co.uk, bahwa perlu kerja ekstra untuk memisahkan penderita dengan pasien lainnya di rumahsakit, agar tidak semakin menyebar. "Tidak ada gunanya menutup perbatasan, karena kejadian ini sudah tidak terelakkan. Ini berpotensi menjadi musim dingin terburuk pasca wabah flu di Hong Kong tahun 1968 silam," terang Dingwall.

Vaksin anti virus flu

Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit alias centres for disease control and prevention (CDC) di Inggris menyatakan, tidak ada kata terlambat untuk memberikan suntikan imunisasi flu, meski kabarnya hanya 30% saja efektif mengobati serangan H3N2.

Para pakar menyebut, penyebaran virus yang sedemikian cepat dipicu juga karena libur Natal dan Tahun Baru dimana banyak orang bepergian. Namun hingga kini, belum ada larangan bepergianyang dikeluarkan oleh satu negara terkait antisipasi penyebarannya.

Di Amerika Serikat (AS) seperti diberitakan www.nytimes.com, Senin (8/1), otoritas AS menyarankan agar setiap orang yang berusia lebih dari enam tahun mendapat suntikan anti virus flu. Langkah serupa juga dilakukan di Australia, namun hanya memberikan pengaruh sekitar 10% dari tren penyebaran penyakit itu.

"Vaksin yang diberikan saat ini jauh dari sempurna. Namun setidaknya kita bisa mendapat daya tahan lebih dari vaksin tersebut," tutur William Schaffner, Head of Preventiv Medicine Universitas Vanderbilt, Tennessee AS.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×