kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Guo Guangchang: Kalem saat turbulensi ekonomi (3)


Kamis, 19 November 2015 / 14:35 WIB
Guo Guangchang: Kalem saat turbulensi ekonomi (3)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Tri Adi

Dalam tenang terletak kekuatan. Hal inilah yang diyakini Guo Guangchang. Kendati turbulensi menghantam bursa saham China, miliarder ini tetap tenang. Malahan, ketika investor lain melakukan aksi panik jual, ia justru mengambil posisi sebagai kontrarian. Guangchang merogoh kocek US$ 6,5 miliar untuk memborong saham perusahaan yang harganya jatuh tapi berprospek kinclong. Bagi Guangchang, turbulensi menyimpan kesempatan emas.

Pasang surut kehidupan telah menjadi makanan sehari-hari Guo Guangchang. Sejak menyelami dunia investasi pada tahun 1992 silam, ia telah mengecap suka duka sebagai investor.

Pengalaman panjang sebagai investor membentuk Guangchang sebagai investor kalem. Ia tetap tenang kendati ekonomi China tengah mengalami gejolak terbesar dalam sejarah.

Guangchang menjadi orang yang paling disorot oleh media Tiongkok terkait perusahaan investasinya. Saat bursa saham China terguncang pada Juli lalu, harga saham Fuson Group ambles 30% hanya dalam waktu satu minggu.

Namun, miliarder dengan kekayaan U$ 7 miliar ini membuktikan diri sebagai investor ulung. Publik bertanya-tanya tentang bagaimana Guo bisa mengendalikan perusahaannya dalam kondisi ekonomi yang mulai terseok-seok.

Dengan santai, Guangchang mengatakan bahwa turbulensi ekonomi merupakan waktu yang tepat untuk ekspansi. Benar saja, dalam kondisi pasar yang panik, ia tampil sebagai kontratrian. Bapak tiga anak ini berani memilih jalur berlawanan dengan pelaku pasar kebanyakan yang memilih  menahan diri untuk ekspansi.

Juli lalu, Guangchang justru menghabiskan uangnya senilai U$ 6,5 miliar untuk membeli saham 18 perusahaan global. Langkah ini terbilang nekat. Sebab tidak banyak pengusaha berani memutuskan untuk melakukan ekspansi di saat kondisi ekonomi sulit.

Tapi Guangchang melihat situasi sulit seperti ini sebagai kesempatan. "Selalu ada mutiara yang ditinggalkan saat pasar sedang buruk seperti ini," kata miliader berusia 48 tahun ini.

Mengekor jejak sang idola, Warren Buffett, Guangchang menganggap pasar yang penuh sentimen negatif dan kepanikan selalu menyimpang  peluang emas.Hengkangnya investor Eropa dan Amerika dari jajaran pemegang saham Fuson Group pun ditanggapi santai oleh Guangchang.

Ia meyakini investor asing akan kembali melirik Fuson dan akan kembali ke Tiongkok saat keadaan mulai berbalik arah menjadi positif. Meski optimis, bukan berarti ia tidak melakukan proteksi terhadap asetnya.

Guangchang meracik ulang investasinya saat pasar berguncang. Setelah membeli dua perusahaan asuransi yakni Portugal Fidelidade dan Ironshore and Meadowbrok, Guangchang mengalokasikan aset dua perusahaan tersebut untuk pendapatan tetap dan dan tunai.

Fuson Group juga menangkis perolehan imbal hasil pasar modal yang rendah dengan membeli properti di kawasan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pria yang gemar tai chi ini menilai, di kondisi penuh ketidakpastian seperti sekarang, hasil investasi maksimal bisa diraih melalui penempatan dana di obligasi, saham second liner dan realestat.

Di saat investor lain panik, Guangchang tetap tenang dan dengan jeli mencari perusahaan yang memiliki prospek menarik. Menurut dia, prinsip paling penting dalam membeli saham suatu perusahaan adalah mengenal perusahaan tersebut.

Atas dasar itu, Guangchang menempatkan tim jagoannya di London, AS, Lisbon, dan Frankfurt. Yang unik, bukan sekedar kepentingan bisnis semata, tim itu juga diminta memahami budaya lokal sebagai salah satu faktor yang memengaruhi masa depan bisnis.

Yang jelas, kegemaran Guangchang mengakuisisi perusahaan membuat utang Fuson Group tinggi. Tahun lalu, utang Fuson Group sebesar US$ 15,1 miliar. Sebanyak 49% merupakan pinjaman jangka pendek bank.

Meski menuai kritik, Guangchang menjamin bahwa perusahaannya memiliki cadangan kas cukup dan kondisi prima kendati ekonomi terguncang.                        n

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×