kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hyundai: Tarif 25% mobil Korsel akan bahayakan aliansi AS-Korsel


Senin, 02 Juli 2018 / 16:22 WIB
Hyundai: Tarif 25% mobil Korsel akan bahayakan aliansi AS-Korsel
ILUSTRASI. HYUNDAI


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Hyundai Motor memperingatkan pemerintah Amerika Serikat (AS) bahwa pemberlakuan hingga 25% tarif pada kendaraan impor dari Korea Selatan (Korsel) akan melukai aliansi keamanan antara kedua negara atas ambisi nuklir Korea Utara.

Mengutip Reuters, Senin (2/7), dalam keterangan resminya Hyundai menyebutkan bahwa adanya tarif akan menaikkan biaya produksi di pabrik Hyundai AS sekitar 10% dan membahayakan rencana investasi AS. Pemberlakuan tarif impor ini juga dinilai akan sangat melemahkan ekonomi Korsel dan berpotensi melemahkan kemampuan untuk memajukan kepentingan keamanan AS-Korsel di wilayah Korea.

"Meskipun KTT baru-baru ini antara pemimpin AS dan Korea Utara telah mengurangi ketegangan di kawasan itu, masih penting bagi AS dan Korea untuk bertindak serempak dalam rangka menyelesaikan masalah nuklir," terang Hyundai dalam keterangan resminya, Senin (2/7).

Hyundai dan secara umum Korsel pantas gelisah, pasalnya sektor otomotif menyumbang 13% dari total ekspor Korsel. Hyundai memproduksi di AS hampir setengah dari kendaraan yang dijual di AS. Sementara, afiliasinya yaitu Kia memproduksi sekitar sepertiga dari mobil-mobilnya dijual di AS di negeri Paman Sam tersebut.

Hyundai mengatakan produknya sangat terfokus pada sedan, yang berarti impornya tidak menjadi ancaman bagi produsen AS yang lebih berkonsentrasi pada SUV besar dan pickup. Seoul juga pada dasarnya setuju untuk merevisi kesepakatan perdagangan bilateral dengan Washington, menangani defisit perdagangan otomotif AS dengan Korsel.

"Mengingat hasil ini, yang unik di antara negara-negara pengekspor otomotif utama, mobil Korea dan impor bagian mobil tidak dapat menjadi ancaman bagi ekonomi AS atau keamanan nasional," kata Hyundai dalam keterangan resminya, dilansir dari Reuters.




TERBARU

[X]
×