kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi China turun di bawah estimasi


Rabu, 09 Agustus 2017 / 15:03 WIB
Inflasi China turun di bawah estimasi


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Badan Pusat Statistik Nasional China pada hari ini (9/8) mengumumkan, tingkat inflasi China naik 1,4% pada Juli dibanding tahun lalu.

Sementara itu, indeks produsen China naik 5,5% pada Juli dibanding tahun lalu.

Data inflasi itu lebih rendah ketimbang estimasi analis. Berdasarkan nilai tengah analis yang dipolling Reuters, indeks konsumen China diramal stabil dari posisi Juni di level 1,5% (year on year). Sementara, indeks produsen diprediksi di level 5,5% (yoy).

Ekonom Capital Economics China Julian Evans-Pritchard mengatakan data inflasi ini menunjukkan kian berkurangnya tekanan pada harga.

"Inflasi harga produsen stabil untuk tiga bulan beruntun dan bergerak positif berdasarkan basis bulanan untuk kali pertama sejak Maret," jelasnya.

Sedangkan ekonom market ANZ David Qu, berpendapat indeks harga produsen akan tetap kuat dalam beberapa bulan ke depan karena pemerintah China terus mengurangi kapasitas berlebih. Kebijakan ini diprediksi akan menyokong harga komoditas.

Pemerintah China juga memperketat kebijakan moneter untuk mengerem laju utang.

"Permasalahannya adalah pengetatan kebijakan saat ini menahan laju ekonomi. Salah satu indikasinya inflasi mulai menurun. Dengan pertumbuhan yang cenderung melambat di kuartal mendatang, kami pikir semakin besarnya tekanan pada harga selama setahun terakhir akan terus berlanjut," kata Evans-Pritchard.

Informasi saja, data inflasi China kerap menjadi perhatian karena bisa menjadi indikasi bagaimana bank sentral akan memberlakukan kebijakan moneter. Adapun target inflasi China tahun ini adalah 3%.


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×