kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perusahaan barat yang terimbas ekonomi Rusia


Jumat, 19 Desember 2014 / 12:55 WIB
Ini perusahaan barat yang terimbas ekonomi Rusia
ILUSTRASI. Potensi kenaikan di pasar saham pada semester II-2023 dinilai lebih terbatas dan volatil


Sumber: money.cnn | Editor: Edy Can

LONDON. Gejolak ekonomi Rusia berimbas kepada perusahaan-perusahaan barat. Ini karena perusahaan-perusahaan barat ini memiliki eksposur cukup luas di negara tersebut.

Seperti kita ketahui, gejolak ekonomi Rusia terjadi karena imbas sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kondisi ekonomi negeri itu semakin diperparah akibat penurunan harga minyak mentah. Jika harga minyak mentah terus melorot, pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan akan melorot hingga 5% pada tahun depan.

Berikut beberapa perusahaan barat yang terkena dampak gejolak ekonomi di Rusia:

1. Ford
Tahun ini adalah masa yang sulit bagi perusahaan otomotif di Rusia. Menurut Asosiasi Bisnis Eropa, penjualan mobil di Rusia telah anjlok 12% pada tahun ini. Ford salah satu produsen mobil yang terkena dampak paling parah. Penjualannya terjun 40% pada 11 bulan pertama tahun ini. Akibat penjualan yang melorot, produsen mobil ini telah memangkas 950 karyawan pada April lalu.

2. Volkswagen
Volkswagen senasib dengan Ford. Perusahaan otomotif asal Jerman ini telah menghentikan pembangunan pabriknya yang terletak di Kaluga, Rusia. Berdasarkan data Asosiasi Bisnis Eropa, penjualan VW selama Januari hingga November 2015 melorot 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

3. Carlsberg
Permintaan bir telah memukul produsen bir Denmark ini. Selama semester pertama, volume permintaan bir Carlberg telah menurun 7% dibandingkan periode yang sama akibat ketidakpastian kondisi ekonomi dan kondisi cuaca yang buruk.

Carlberg selama ini mengantungkan penjualannya di Rusia. Perusahaan ini menjadi penyuplai utama bagi merek lokal seperti Baltika. Tahun ini, pangksa pasarnya menciut lebih dari 20%.

4. Adidas
Penurunan daya beli konsumen telah memaksa Adidas menutup beberapa gerai dan mengkaji ulang rencana ekspansinya di Rusia. Catatan saja, Adidas mempunyai jaringan ritel terbesar di Rusia dengan jumlah gerai sebanyak 1.100 unit. CEO Adidas Herbert Hainer mengatakan, daya beli konsumen dan pelemahan rubel telah memukul bisnisnya.

5. Danone
Danone adalah pemain besar di Rusia. Pasar Rusia berkontribusi 11% bagi pendapatan grup usaha asal Prancis tersebut. Bahkan, penjualan di Rusia menjadi penyumbang utama bagi laba Danone pada 2013 lalu.

Namun, kenaikan harga barang telah mencemaskan perusahaan tersebut. Danone mengatakan, margin keuntungannya turun tajam pada semester pertama tahun ini akibat kenaikan harga susu.

6. BP
Pelemahan harga minyak mentah dan sanksi memberikan pukulan ganda bagi Rusia. BP selaku pemegang saham Rosnef, perusahaan minyak terbesar Rusia, juga terkena getahnya.

Rosnef juga kehilangan akses finansial ke Amerika dan Eropa untuk eksplorasi shale oil. Pada kuartal ketiga 2014, laba perusahaan minyak ini anjlok 86%.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×