kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel Bidik Pekerja dari Komunitas Ortodok


Kamis, 15 Juli 2010 / 08:17 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JERUSSALEM. Penasihat ekonomi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, adanya rencana untuk meningkatan jumlah tenaga kerja dari kelompok Yahudi ultra-ortodok diprediksi akan meningkatkan produksi ekonomi Israel sebesar 7,5% dalam 15 tahun ke depan.

Kepala Badan Ekonomi Nasional Eugene Kandel menjelaskan, Pemerintah Israel menargetkan tingkat rata-rata kenaikan partisipasi tenaga kerja menjadi 63%. Angka ini juga termasuk komunitas Yahudi ultra-ortodok di luar Israel. Sebagai perbandingan, saat ini hanya terdapat 40% pria Yahudi ultra-ortodok yang menjadi tenaga kerja di negara itu.

“Kelompok ini memiliki banyak potensial karena mereka tahu bagaimana mempelajari sesuatu, dan mereka terlatih untuk itu. Sehingga, kita banyak ketinggalan pengetahuan industri karena mereka tidak berada di sana,” jelasnya panjang lebar.

Sekadar gambaran, kelompok ultra-ortodok menjalani hidup berdasarkan perintah agama Yahudi. Mereka sering tinggal di komunitas yang terpisah, memiliki cirri khas pakaian tersendiri, dan terlihat sangat ketat dalam pemisahan antara perempuan dan laki-laki di muka umum. Kebanyakan dari mereka memilih untuk belajar agama dibanding bekerja, menjalani kegiatan amal, dan kehidupannya ditanggung oleh negara atau pun para istri mereka.

Meskipun sekarang komunitas ultra-ortodok hanya mencapai 8,5% dari total populasi Israel yang berjumlah 7,5 juta, namun angka tersebut diprediksi akan meningkat tajam mencapai 17,5% dalam dua dekade mendatang. Sebab, angka kelahiran di komunitas mereka terbilang tinggi.




TERBARU

[X]
×