kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman dan China bahas pasokan baja setelah AS menetapkan tarif baru


Minggu, 18 Maret 2018 / 09:17 WIB
Jerman dan China bahas pasokan baja setelah AS menetapkan tarif baru
ILUSTRASI. Manufaktur China


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Ancaman perang dagang menyusul kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang dicetuskan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kemungkinan besar bisa dihindari.

Mengutip Reuters, Sabtu (17/3), Kanselir Jerman, Angela Merkel telah berkomunikasi dengan Presiden China, Xi Jinping untuk membahas dua hal. Pertama, tentang bagaimana dunia merespon kebijakan ekonomi AS yang makin lama makin cenderung protektif. Kedua, persoalan Korea Utara (Korut).

Secara spesifik Merkel mengungkapkan kekhawatirannya akan oversupply baja Eropa bila Trump tetap bersikukuh menerapkan kebijakannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Xi setuju untuk bekerja sama dengan Uni Eropa yang dipimpin oleh Jerman untuk mengatasi masalah oversupply baja Eropa. Kerja sama yang diusulkan oleh Xi adalah kerja sama dalam kerangka kerja negara-negara anggota G-20.

Juru bicara kanselir Jerman, Steffen Seibert mengatakan, kedua pemimpin tersebut menekankan hubungan erat kedua negara, yang keduanya menghadapi rencana penetapan tarif baja dan aluminium AS dan sepakat untuk memperdalam kemitraan strategis tersebut.

Lebih lanjut, Merkel akan mengundang Xi pasca terpilih kembali sebagai presiden China, untuk membahas detail opsi kerja sama yang mungkin bisa dilakukan. Xi pun demikian, ia akan mengundang Merkel secara pribadi ke China untuk pembahasan lebih lanjut.

Jika pembicaraan mengenai kerjasama antara China dan Jerman berlangsung lancar, maka perang dagang mungkin bisa dihindarkan. Dus, akan meninggalkan AS terisolasi sendiri dengan segudang tarifnya.




TERBARU

[X]
×