Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
PARIS. Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat, jumlah orang yang kelaparan di dunia akan menurun tahun ini. Penurunan ini terjadi untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir lantaran harga makanan berada dibawah level tertinggi di tahun 2008 dan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Tahun ini, jumlah orang yang kekurangan makan 'hanya' 925 juta; bandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 1,02 juta orang.
Indeks harga makanan dunia versi FAO pada bulan Agustus 2010 lalu sebesar 175,9 poin, atau 18% di bawah titik tertingginya pada bulan Juni 2008. Meski masih lebih rendah, tahun ini harga makanan meningkat kembali karena harga gula dan biji-bijian seperti gandum dan jagung makin mahal dan menggiring indeks harga makanan tersebut ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir.
Perekonomian dunia tahun ini diprediksi akan membiak sebesar 4,2%, lebih besar dari yang diperkirakan semula. Penyebabnya, pendapatan rumah tangga yang meningkat setelah sempat terkikis sebesar 0,6% di tahun 2009.
Penurunan terbesar jumlah orang yang kelaparan tahun ini ada di wilayah Asia Pasifik; yaitu turun 80 juta orang menjadi 578 juta. Di Afrika, jumlah orang yang kelaparan turun 12 juta menjadi 239 juta.
"Negara berkembang menguasai 98% dari total orang-orang yang kekurangan gizi dan kelaparan di dunia," kata FAO. Dalam hal ini, Bangladesh, China, Kongo, Ethiopia, India, Indonesia, dan Pakistan menggudangkan dua per tiga dari total orang-orang yang kelaparan tersebut.
