kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,27   -8,08   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keyakinan pebisnis Asia meningkat


Kamis, 23 Maret 2017 / 12:09 WIB
Keyakinan pebisnis Asia meningkat


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia

BEIJING. Para pebisnis Asia mulai percaya diri dengan masa depan ekonomi. Hal ini tercermin dari indeks Thomson Reuters/INSEAD Asian Business Sentiment Index.

Indeks yang menunjukkan sentimen kepercayaan bisnis ini menguat ke level tertinggi selama dua tahun terakhir di kuartal I-2017. Pemicunya, sinyal positif yang datang dari ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China.

Asal tahu saja, indeks Reuters/INSEAD Asian Business Sentiment Index ini mencerminkan kepercayaan diri dari 96 korporasi di Asia selama enam bulan mendatang. Pada periode Januari-Maret 2017, indeks bertengger di level 70, naik dari level 63 pada kuartal IV-2016.

Level di atas 50 menunjukkan sentimen positif. Di kuartal I tahun ini, pebisnis meyakini kinerja ekspor lebih baik lantaran AS dan China merupakan dua negara terbesar tujuan ekspor Asia.

"Ada optimisme dari ekonomi AS, krisis ekonomi China berkurang dan kabar buruk dari Eropa mereda sehingga risiko berkurang," ujar Profesor Antonio Fatas dari global business school INSEAD seperti dikutip Reuters, Rabu (22/3).

Sub indeks sentimen ekspor Malaysia rebound paling tinggi atau sebesar 20 poin ke level 75. Ini merupakan level tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Orientasi ekspor

Responden survei yang berorientasi ekspor di Malaysia melaporkan kenaikan volume bisnis dan tambahan karyawan selama tiga bulan terakhir. Sentimen bisnis Filipina pun naik 18 poin ke level 88, paling optimistis dari seluruh negara Asia.

Negara orientasi ekspor lain semisal Taiwan, Singapura dan Thailand juga menunjukkan perbaikan sentimen. Sementara China dan India justru menujukkan pelemahan sentimen bisnis.

"Ekspor lebih kuat dari perkiraan menguat sentimen bisnis daripada China dan India yang berorientasi domestik," ujar Santitarn Sathirathai, Head of Emerging Asia Economics Credit Suisse di Singapura.

Ancaman kenaikan tarif impor dari AS juga mengkhawatirkan pebisnis China. Tapi, tak semua pebisnis pesimistis. Produsen aplikasi Meitu yakin laba melonjak pada enam bulan mendatang dengan mengandalkan pasar domestik.

Sementara, kisruh politik di Korea Selatan (Korsel) membuat pebisnis cemas. Sentimen bisnis Korsel turun 32 poin ke level 25, level terendah dari seluruh Asia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×