kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kini, miliarder Asia yang tertajir sejagad raya


Kamis, 23 Juni 2016 / 18:51 WIB
Kini, miliarder Asia yang tertajir sejagad raya


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Miliarder Amerika semakin tersisih. Data teranyar, dilihat dari nilai kekayaannya, posisi miliarder Amerika digantikan oleh miliarder Asia.

Hal ini tampak dari data World Wealth Report terbaru yang dirilis Capgemini. Dari data itu, diketahui, miliarder Asia kini mengontrol lebih banyak kekayaan ketimbang rekan sejawat mereka di Amerika Utara.

Di 2015, miliarder Asia menorehkan kenaikan nilai kekayaan sebesar 9,9%. Sementara, buruknya performa pasar saham di Amerika Serikat dan Kanada menyebabkan perlambatan ekonomi di Amerika Utara menjadi 2,3% pada tahun lalu.

Di sisi lain, miliarder Amerika Latin menorehkan penurunan kekayaan bersih sebesar 3,7%. Kondisi ini dipicu oleh volatilitas politik dan turbulensi pasar saham di Brazil.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Eropa stabil, dengan kenaikan 4,8% yang dipimpin Spanyol dan Belanda.

Jika dilihat, nilai kekayaan bersih miliarder Asia sudah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Nilai total kekayaan bersih warga tajir Asia mencapai US$ 17,4 triliun di 2015. Angka ini meroket US$ 8,4 triliun dari posisi 2006.

Sedangkan pada periode yang sama, nilai kekayaan bersih warga kaya Amerika Utara tertahan di posisi US$ 16,6 triliun, naik dari posisi US$ 11,2 triliun di 2006.

Asia juga berhasil melampaui Amerika Utara dalam hal jumlah miliarder di 2014. Bahkan jumlah mereka bertambah lebih banyak pada tahun lalu, dengan kenaikan 9,4%.

Dari 5,1 juta miliarder Asia di 2015, sekitar 2,7 juta di antaranya berasal dari Jepang dan 1 juta miliarder berasal dari China. Sedangkan di AS, jumlah miliarder pada tahun lalu sebanyak 4,5 juta orang.

China mencatatkan pertumbuhan ekonomi tercepat pada tahun lalu, menyentuh 16,2%, dan diprediksi akan terus melaju dalam beberapa tahun ke depan.

Bertambahnya nilai kekayaan di Asia mayoritas terkerek oleh jasa finansial, teknologi, dan industri kesehatan. Sebagian lainnya juga berasal dari bisnis start-up.

"Kekayaan di Asia berasal dari usaha mandiri," jelas Bill Sullivan, head of global financial services market intelligence Capgemini.

Kemudian, miliarder Amerika Utara hanya mencatatkan kenaikan peringkat tipis sebesar 2%. Sedangkan Eropa berhasil naik 4,8% dan Amerika Latin turun 2,2%.

Secara global, para miliarder melihat nilai kekayaan bersih mereka meroket dalam beberapa tahun terakhir, dari US$ 16,6 triliun di 1996 menjadi US$ 58,7 triliun di 2015.

Capgemini meramal nilai kekayaan bersih warga tajir dunia akan melampaui US$ 100 triliun pada 2025 mendatang.




TERBARU

[X]
×