kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisruh visa dengan AS, mata uang Turki anjlok 6,6%


Selasa, 10 Oktober 2017 / 09:51 WIB
Kisruh visa dengan AS, mata uang Turki anjlok 6,6%


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONGKONG. Mata uang Turki terpukul dalam pada transaksi kemarin, Senin (9/10). Kondisi ini terjadi sebagai dampak meruncingnya hubungan dengan Amerika Serikat.

Sekadar informasi, mengutip MoneyCNN, kemarin mata uang lira Turki anjlok 6,6% terhadap dollar AS.

Pelemahan lira terjadi setelah kedutaan AS di Ankara mengumumkan pada Minggu malam bahwa pihaknya akan membekukan proses visa untuk warga negara Turki.

Sebagai balasan, kedutaan Turki di Washington DC juga melakukan hal sama yakni membekukan layanan visa bagi warga AS.

Kendati demikian, lira berhasil meminimalisir pelemahan kemarin dengan pelemahan 2,8%.

Rodrigo Catril, currency strategist National Australia Bank di Sydney mengatakan, pelemahan tajam lira sebagian dipicu oleh tipisnya volume perdagangan dan kian meningkatnya risiko politik di Turki.

"Investor merasa cemas mengenai bebasnya pergerakan di Kurdistan dan ketegangan dengan Eropa. Di sisi lain, Turki mengalami defisit neraca berjalan yang besar dan negara ini memiliki ketergantungan besar atas investasi asing," jelas Catril.

Itu artinya, Turki lebih banyak berbelanja atas impor dibanding melakukan ekspor. Hal ini membuat investor cemas atas kemampuan Turki dalam membayar utangnya.

Perseteruan antara pemerintah Turki dan Amerika Serikat telah meruncing sehingga kedua negara saling membekukan layanan visa paspor.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (08/10), Kedutaan Besar Turki di Washington DC menyatakan kejadian baru-baru ini memaksa pemerintah Turki meninjau kembali komitmen pemerintah AS terhadap pengamanan fasilitas perwakilan Turki dan para staf.

"Untuk meminimalkan jumlah pengunjung ke perwakilan diplomatik dan konsuler kami di AS selagi peninjauan dilakukan, kami secara efektif langsung membekukan semua layanan visa warga AS di perwakilan diplomatik dan konsuler kami di AS. Tindakan ini akan berlaku untuk visa stiker, begitu pula dengan visa elektronik dan visa perbatasan," demikian pernyataan resmi Kedutaan Turki di Washington.

Kebijakan pemerintah Turki ini merupakan balasan terhadap aksi serupa yang dilakukan pemerintah AS. Bahkan, kalimat Kedutaan Besar Turki di Washington DC persis sama dengan yang dirilis Kedutaan Besar AS di Ankara, hanya mengubah nama negara.

Sementara itu, nilai perdagangan antara AS dan Turki mencapai US$ 17 miliar pada 2016. Itu artinya, Turki masih di bawah Vietnam, Thailand dan Malaysia dalam daftar partner dagang utama AS.

Barang ekspor utama AS ke Turki meliputi pesawat, logam, dan produk agrikultur.




TERBARU

[X]
×