Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
DALLAS. Lesunya harga minyak masih membuat merah wajah kinerja keuangan perusahaan minyak dunia. Tak terkecuali Exxon Mobil Corp yang mencatat penurunan laba bersih kuartal III-2016 sebesar 38% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 2,65 miliar.
Kinerja ini menjadi penanda penurunan laba Exxon selama delapan kuartal berturut-turut. Chairman dan CEO Exxon Rex Tillerson dikutip abcnews mengatakan, penurunan ini menggambarkan kondisi bisnis minyak yang masih menantang.
Harga minyak mentah dunia masih bertahan US$ 50 per barel, sementara pasar menunggu realisasi negara-negara penghasil minyak untuk memangkas produksi.
Meski begitu, laba Exxon masih di atas prediksi. Laba bersih tercatat 63 sen per saham, melampaui prediksi pasar 58 sen per saham.
Dalam laporan keuangannya, Exxon juga mencatat penipisian marjin pengilangan minyak (refinery). Alhasil, pendapatan perusahaan turun 13% menjadi US$ 58,68 miliar, di bawah prediksi analis US$ 60,41 miliar.
Di tengah lesunya harga minyak, Tillerson mengatakan masih akan melanjutkan pemangkasan anggaran belanja investasi. Sepanjang tahun ini, Exxon telah memangkas lebih dari US$ 9 miliar di investasi produksi.
