kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,34   -8,02   -0.86%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagu Theresa May pembohong jadi hits di Inggris


Rabu, 31 Mei 2017 / 15:37 WIB
Lagu Theresa May pembohong jadi hits di Inggris


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Sebuah lagu bertema politik menjadi hits di Inggris. Kendati demikian, seluruh stasiun radio Inggris menolak untuk memutarkannya.

Lagu tersebut mendeskripsikan Perdana Menteri Inggris Theresa May sebagai seorang 'pembohong'. Permintaan lagu ini langsung meroket di chart lagu dan menjadi lagu kedua terpopuler yang didownload di iTunes, Inggris. Bahkan lagu ini berhasil menyalip single yang dirilis oleh Ariana Grande, Justin Bieber, dan Harry Styles.

Lagu berjudul 'Pembohong Pembohong GE2017' oleh Captain SKA, memiliki banyak penggemar kendati dicekal oleh stasiun radio Inggris. Mereka memang diwajibkan untuk tidak berpihak menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 8 Juni mendatang.

Menurut Radio Monitor -pihak yang mengawasi pemutaran lagu di Inggris- mengatakan, lagu "Pembohong Pembohong" tidak pernah sekalipun diputar di radio sejak dirilis pada pekan lalu.

Tidak diragukan lagi, lagu tersebut bermuatan politis. Lagu itu mendeskripsikan May sebagai seorang pembohong dan mengklaim dia tidak bisa dipercaya setelah melakukan serangkaian kebijakan putar balik (U-turns).

"Kita semua tahu, politisi suka mengatakan kebohongan. Saya tidak mengenal negeri saya yang sudah rusak ini," demikian secuplik lirik yang dinyanyikan oleh sang vokalis Adeolla Shyllon.

Lagu tersebut menyoroti kebijakan May yang bertentangan. Dulu May berkampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa sebelum menjadi perdana menteri dan memicu proses Brexit. Dia juga berjanji untuk tidak menggelar pemilihan umum awal. Pekan lalu, dia kembali menggulirkan rencana yang  memaksa warga membayar lebih jika mereka perlu mendapat perawatan kesehatan di rumah dan menyebabkan warga Inggris menjadi berang.

Perwakilan perdana menteri Inggris belum memberikan komentar terhadap hal ini.

Informasi saja, lagu tersebut sudah diputar lebih dari 600.000 kali di YouTube.

Jake Painter, produser sekaligus penulis lagu di band tersebut mengatakan dia mendorong agar pesan tersebut terus disampaikan. Dia mengatakan hasil dari lagu tersebut akan disumbangkan ke bank makanan dan sebuah kelompok aktivis yang dinamakan The People's Assembly Against Austerity.

Para pendukung telah menginisiasi sebuah petisi yang meminta agar stasiun radio utama segera memainkan lagu tersebut. Mereka menilai, pencekalan lagu itu sebagai suatu hal yang "memalukan" dan sebuah contoh atas dilakukannya "penyensoran".

Para fans juga telah menargetkan situs web program radio populer yang dilaporkan tidak memasukkan lagu tersebut selama penghitungan mundur pada akhir pekan.

"Menyensor musik karena politik adalah penghinaan terhadap demokrasi," salah satu penggemar menulis di situs "Big Top 40".

Global Radio, yang memproduksi dan menyiarkan program tersebut, tidak mau memberikan komentarnya.

Otoritas siaran negara bagian Inggris Ofcom tidak menyensor lagu-lagu politik selama kampanye, melainkan mensyaratkan agar stasiun televisi maupun radio tidak memihak partai atau kandidat tertentu. Jika peraturan itu dilanggar, maka stasiun TV dan radio yang bersangkutan bisa mengalami masalah.

"Semua stasiun radio harus mematuhi Kode Penyiaran, yang menetapkan standar untuk konten program TV dan radio. Kami mengevaluasi semua keluhan dan program yang melanggar Kode Etik," demikian pernyataan resmi regulator penyiaran Inggris.

Hasil sejumlah polling menunjukkan, dukungan terhadap May melawan rivalnya Jeremy Corbyn semakin menurun dalam beberapa pekan terakhir. May menyerukan untuk digelarnya pemilihan umum dini dengan harapan dapat memperkuat dukungannya di parlemen menjelang perundingan Brexit dengan UE.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×