kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,33   7,98   0.86%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manufaktur China makin kendur


Selasa, 04 Agustus 2015 / 06:20 WIB
Manufaktur China makin kendur


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Ekonomi China lagi-lagi membawa kerisauan bagi dunia. Kali ini, aktivitas pabrik di Negeri Tembok Raksasa menunjukkan kelesuan. Industri manufaktur China terperosok ke level terendah selama dua tahun terakhir.

Data indeks manufaktur (PMI) versi Caixin/Markit mengungkapkan, aktivitas pabrik di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia merosot hingga level 47,8 di bulan Juli 2015. Bulan sebelumnya, indeks manufaktur China masih bertengger di level 49,4.

Indeks manufaktur turun lantaran tingkat permintaan baru anjlok lebih rendah dari perkiraan. Yang membuat risau, perlambatan manufaktur China menembus level terendah selama dua tahun terakhir atau sejak Juli 2013. Kala itu, PMI China di level 47,7. Ini adalah penurunan PMI berturut-turut selama lima bulan terakhir.

Indeks manufaktur di Juli pun lebih rendah dari estimasi awal. Sebelumnya, pasar meramal bahwa indeks manufaktur bisa bertahan di level 48,2. Indeks manufaktur di bawah level 50 menunjukkan kontraksi alias perlambatan.

Gambaran saja, PMI versi Caixin/Markit menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik skala kecil dan menengah. Sementara, PMI yang menggambarkan aktivitas pabrik besar pun turun melambat. Di Juli, gairah pabrik besar di China turun ke level 50 dari sebelumnya 50,2 di Juni 2015.

Bernard Aw, analis IG menilai, data manufaktur China tidak lagi mengejutkan pasar. "Pasar telah mengantisipasi data buruk ini. Data manufaktur akan terus memburuk di masa depan," ujar dia seperti dilansir BBC, Senin (3/8).

Yang pasti, kapasitas produksi pabrik China yang mendominasi perhitungan indeks manufaktur, turun ke level 47,1 di Juli. Kapasitas produksi pabrik telah turun selama tiga bulan berturut-turut. Di Juli 2015, tingkat produksi manufaktur mengalami penurunan terbesar sejak November 2011. Geliat manufaktur terus memburuk kendati Pemerintah China telah merilis sejumlah cara untuk menyelamatkan ekonomi.

Masih melambat

Misal, Bank Sentral China (PBOC) telah menggunting suku bunga acuan sebanyak empat kali, terhitung sejak November 2014. PBOC juga menyuntikkan stimulus dan meminta perbankan China getol menyalurkan kredit murah demi menggairahkan ekonomi.

Kebijakan terbaru, PBOCmengguyur stimulus di pasar modal guna mendongkrak harga saham. PBOC kembali menyuntik dana sebesar CNY 50 miliar atau sekitar US$ 8,05 miliar, terbesar sejak Juli 2015. Sebelumnya, PBOC telah menggelontorkan duit senilai CNY 30 miliar ke dalam sistem keuangan.

Keputusan ini diambil setelah China kehilangan dana hingga CNY 45 miliar pada akhir Juli. Pekan lalu, indeks komposit Shanghai terjun bebas 8,5%. Sayangnya, upaya Pemerintah China menopang laju pertumbuhan ekonomi belum menunjukkan efek. Pasar saham masih babak belur. Aktivitas pabrik pun masih melambat. Indeks CSI300, indek perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar di bursa Shanghai dan Shenzen masih turun 0,2% di pekan lalu.




TERBARU

[X]
×