kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menuju Pailit, Air Berlin dilirik maskapai lokal


Rabu, 16 Agustus 2017 / 11:40 WIB
Menuju Pailit, Air Berlin dilirik maskapai lokal


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BERLIN. Air Berlin, maskapai penerbangan terbesar kedua di Jerman, seperti yang dilansir dari Reuters (16/8) mengajukan perlindungan kebangkrutan pada hari Selasa (15/8). Kondisi ini terjadi setelah pemegang saham utama, Etihad Airways, menarik dana investasi mereka usai bertahun-tahun mengalami kerugian. Hal ini menyebabkan slot saham landasan pacu yang berharga tersebut menjadi bahan rebutan.

Kabar pailitnya Air Berlin membuat maskapai seperti Lufthansa memiliki kesempatan untuk mendapatkan slot di bandara saingannya tersebut, seperti di Berlin Tegel dan Duesseldorf. Maskapai terbesar Jerman itu kian bernafsu untuk mempertahankan posisi domestiknya dari ekspansi Ryanair, yang notabene merupakan kompetitor di dalam negeri yang menawarkan penerbangan murah.

Lufthansa mengkonfirmasikan bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan untuk mengambil alih bagian-bagian bisnis tersebut. Sementara seorang sumber Reuters mengatakan easyJet adalah maskapai kedua yang disebut-sebut oleh pemerintah saat melakukan perundingan dengan Air Berlin.

Pemerintah Jerman telah memberikan pinjaman bridging sebesar 150 juta euro (US$ 176 juta) sehingga Air Berlin masih bisa mempertahankan pesawatnya di udara selama tiga bulan dan mengamankan sebanyak 7.200 pekerja di Jerman, sementara negosiasi bisnis tengah berlanjut.

Pemerintah Jerman juga mengatakan, pihaknya memperkirakan keputusan akan dihasilkan dari perundingan ini dalam beberapa pekan mendatang.

Lufthansa telah menyewa pesawat Air Berlin untuk menyediakan penerbangan dengan maskapai penerbangan Eurowings. Perseroan juga tidak merahasiakan kepentingannya untuk memanfaatkan lebih banyak bisnis Air Berlin, padahal ada potensi rintangan yang ditimbulkan oleh masalah hutang dan anti-trust.

"Lufthansa telah memainkan bisnis dengan cerdik, mereka menunggu selama beberapa tahun dan sekarang ditempatkan dengan baik untuk memilih bagian operasi Air Berlin yang sesuai dengan keinginannya. Tanpa harus membeli keseluruhan perusahaan yang merugi itu," kata Jonathan Wober, analis CAPA-Center for Aviation.




TERBARU

[X]
×