kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Olimpiade Tokyo, medali dari limbah elektronik?


Rabu, 24 Agustus 2016 / 12:16 WIB
Olimpiade Tokyo, medali dari limbah elektronik?


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

TOKYO. Jepang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya yang akan berlangsung di tahun 2020. Anggota Komite Olimpiade Jepang mencuatkan ide kepada pemerintah untuk menggunakan logam mulia yang berasal dari limbah elektronik. 

Ini mengingat Jepang tidak memiliki banyak hasil tambang logam. Sehingga, mereka mencari cara dengan mengambil tema masa depan yang berkelanjutan dengan menggunakan bahan baku daur ulang. 

Barang elektronik seperti ponsel pintar dan tablet mengandung sejumlah logam berharga dan langka seperti platinum. paladium, emas, perak, litium, kobalt dan nikel. Mobil bekas dan peralatan rumah tangga seperti lemari es dan AC juga mengandung logam berharga termasuk besi, tembaga, timah dan seng. 

Dengan daur ulang, perusahaan bisa mengumpulkan dan memisahkan limbah logam yang berharga dengan yang tidak dari barang-barang tersebut dengan proses kimia. Aktivitas ini sudah berlangsung di beberapa negara seperti China, India dan Indonesia. 

Menurut data OECD, Jepang adalah negara yang memproduksi produk daur ulang terbesar di Asia dari limbah plastik, kertas dan kaca. Limbah elektronik di Jepang sebanyak 650.000 ton per tahun. Namun, yang bisa dikumpulkan diestimasi hanya sekitar 100.000 ton. 

Sehingga, ide ini masih dipertanyakan apakah akan mencukupi untuk memproduksi medali untuk olimpiade selanjutnya. Apalagi The International Olympic Committee (IOC) juga memiliki kriteria ketat terkait penggunaan logam untuk pembuatan medali.  




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×