kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca serangan Barcelona, Trump sebar rumor palsu


Jumat, 18 Agustus 2017 / 07:36 WIB
Pasca serangan Barcelona, Trump sebar rumor palsu


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (17/8) menyatakan, sebelum mengeluarkan pernyataan penting, dia harus mengetahui 'bagaimana faktanya' dan 'kebenarannya'. Namun, pada hari yang sama, dia merespon serangan Barcelona dengan menyebarkan rumor yang belum diketahui kebenarannya.

"Pelajaran dari apa yang dilakukan Jenderal Pershing Amerika Serikat saat tertangkap. Tidak pernah ada lagi Teror Islam Radikal selama 35 tahun!" katanya kepada 36,1 juta pengikutnya di Twitter.

Pernyataan Trump sepertinya mengacu pada praktek yang harus dilakukan dalam menangani teror yakni dengan menembak Muslim dengan peluru yang sebelumnya direndam dengan darah babi atau menguburkan mereka dengan babi. Untuk beberapa waktu, memang beredar rumor Jenderal John J Pershing menggunakan taktik ini dalam perang Filipina-AS untuk memerangi kelompok pemberontak.

Trump sebelumnya mengemukakan hal ini saat aksi unjuk rasa Februari 2016. Dalam ceritanya, Trump mengatakan bahwa pada waktu itu, pasukan Pershing menangkap tahanan Muslim sebanyak 50 orang. "Pershing lalu mengambil 50 peluru, dan merendamnya dalam darah babi. Kemudian, dia dan anak buahnya mengisi senjata mereka dengan peluru tersebut. Pershing menyuruh para tahanan berbasis, dan menembak 49 dari 50 orang tersebut. Dan orang yang ke-50, 'Anda kembali ke pasukanmu, dan ceritakan apa yang terjadi'. Dan selama 25 tahun, tidak ada masalah," cerita Trump.

Hanya saja, tidak ada bukti yang mendukung klaim-nya. Snopes, sebuah situs yang mengecek fakta rumor internet, mendeklarasikan hal itu sebagai rumor palsu. Politifact, website pengecek fakta lainnya, memberikan rating "Pants on Fire" alias palsu atas rumor tersebut.

Dalam Memoir Pershing, "My Life Before the World War, 1860-1917", memang dituliskan ada komandan perang Filipina yang dikuburkan bersama babi. Namun, Politifact mencatat, anekdot tersebut tidak mendukung klaim Trump.

"Tidak ada bukti bahwa Pershing sendiri yang melakukan aksi ini, tidak disebutkan mengenai penggunaan 50 peluru yang direndam dalam darah babi, dan yang paling penting, tidak ada bukti untuk mendukung klaim Trump bahwa taktik i i efektif untuk menghentikan kekerasan --atau hal itu akan memberikan kebijakan yang berguna saat ini," kata Politifact.

Lebih jauh lagi, ide bahwa seluruh Muslim meyakini bahwa jika mereka ditembak dengan menggunakan darah babi akan masuk neraka, merupakan hal yang sangat salah. "Islam hanya melarang pengikutnya dari mengonsumsi babi. Namun tida ada pinati jika melakukan kontak dengan babi berdasarkan Al Quran," jelas Shannon Dunn, assistant professor of religious studies Gonzaga University kepada HuffPost.

Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih belum merespon pertanyaan dari MoneyCNN.

Informasi saja, serangan dengan menggunakan kendaraan kembali terjadi di Eropa. Kali ini, sebuah van menabrak kerumunan di area terkenal di Barcelona, Las Ramblas. Menurut penuturan pihak Kepolisian Catalan dan pejabat setempat, dari kejadian tersebut 13 orang tewas dan puluhan lain terluka.

Kendaraan tersebut melaju di lokasi pejalan kaki yang sangat populer sebagai daerah wisata. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memberikan konfirmasi bahwa serangan itu merupakan serangan kelompok jihad.

Dua orang yang terkait dengan kejadian tersebut ditahan. Namun, sopir van belum diketahui keberadaannya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×