kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBD Korsel tumbuh kencang, suku bunga diramal naik


Kamis, 26 Oktober 2017 / 13:29 WIB
PBD Korsel tumbuh kencang, suku bunga diramal naik


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ekonomi Korea Selatan (Korsel) melaju dengan kecepatan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Permintaan atas perangkat elektronik mampu mengimbangi krisis geopolitik yang menekan perdagangan.

Produk domestik bruto Korsel tumbuh 1,4% di kuartal ketiga dari kuartal kedua. Angka awal yang dirilis Bank of Korea hari ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini jauh melebihi prediksi Reuters pada 0,8%.

Angka pertumbuhan ekonomi ini pun mencapai lonjakan tertinggi sejak kuartal kedua 2010. Ketika itu, pertumbuhan ekonomi Korsel mencapai 1,7% secara kuartalan. 

Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga Korsel mencapai 3,6% secara tahunan. Pertumbuhan tahunan ini pun melonjak ketimbang 2,7% pada kuartal kedua. 

Laju pertumbuhan yang lebih kencang ketimbang prediksi ini memicu ramalan atas kenaikan suku bunga acuan. Kim Doo-un, ekonom Hana Financial Investment memperkirakan, bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point pada bulan depan.

Kim mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini merupakan alasan yang pas untuk menaikkan suku bunga. "Ekspor semikonduktor dan IT sejauh ini bagus. Ekspor pada sektor jasa pun membaik pada kuartal ketiga lalu," kata Kim seperti dikutip Reuters.

Bank of Korea menahan suku bunga acuan di rekor terendah 1,25% pada pekan lalu. Tapi, mulai ada suara untuk menaikkan suku bunga acuan. Angka pertumbuhan ini membuka ruang untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral selanjutnya pada 30 November.

Angka pertumbuhan ekonomi ini turut mendorong nilai tukar won mencapai level terkuat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam delapan pekan. 

Bank sentral menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini di level 3%. "Meski ekonomi kontraksi, misalnya sekitar 0,54% di kuartal keempat, Korsel akan tetap bisa mencapai target pertumbuhan 3%," kata Chung Kyu-il, direktur jenderal Economics Statistics Department Bank of Korea.

Pekan lalu, Bank of Korea mengungkapkan bahwa perselisihan dengan China soal peluncuran sistem anti misil bisa mengurangi pertumbuhan ekonomi hingga 40 basis point. China meyakini bahwa sistem pertahanan misil ini bisa dipakai untuk mengintip wilayah China.

Negeri Tirai Bambu ini secara tidak resmi memboikot produk konsumer dan pariwisata Korsel. Penurunan sektor ini masih tertutup oleh kenaikan produk lain seperti memory chip yang masih kuat.

Ekspor Korsel tumbuh 6,1% di kuartal ketiga. Angka ini melonjak ketimbang penurunan 2,9% di kuartal kedua. Ekspor mengontribusi 40% produk domestik bruto Korsel. Sedangkan pertumbuhan konsumsi domestik melambat ke 0,7% dari sebelumnya 1%.




TERBARU

[X]
×