Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Pemerintah Arab Saudi diperkirakan akan mengambil alih 35% saham di perusahaan raksasa Arab Saudi, Binladin Group sebagai bagian dari penyelesaian keuangan antara Binladin Group dengan otoritas negara.
Mengutip Reuters, Kamis (15/3), jumlah saham yang diambil alih ini mewakili total saham pimpinan Binladin Group, Bakr Binladin dan saudara laki-lakinya Saleh dan Saad. Ketiganya ditahan dalam sebuah tindakan anti korupsi yang dicetuskan Pangeran Mohammed Bin Salman pada bulan November 2017 di samping sejumlah pengusaha, pangeran dan pejabat lain.
Sebagian besar tahanan dalam operasi anti-korupsi, dilepaskan setelah mencapai kesepakatan dengan pihak berwenang, yang mengatakan bahwa pemerintah akan menyita lebih dari aset senilai U$ 100 miliar.
Binladin Group yang memiliki total karyawan 10.000 orang merupakan developer terbesar Arab Saudi dan memiliki peran penting bagi pemerintah Arab Saudi untuk mengembangkan proyek-proyek real estate, industri dan pariwisata guna membantu pemerintah melakukan diversifikasi ekonomi.
Kelompok tersebut dilanda kemerosotan karena harga minyak yang lemah, pembayaran yang tertunda oleh pemerintah untuk proyek-proyek besar dan pengucilan sementara dari kontrak negara baru setelah sebuah kecelakaan crane menewaskan 107 orang di Masjid Agung Mekkah pada tahun 2015.
Setelah penahanan anggota keluarga Binladin, kementerian keuangan membentuk sebuah komite beranggota lima orang terdiri dari dua saudara Binladin dan tiga pengusaha independen untuk merestrukturisasi perusahaan tersebut lebih jauh.
