kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemohon klaim pengangguran AS kembali turun


Kamis, 21 Agustus 2014 / 20:26 WIB
Pemohon klaim pengangguran AS kembali turun
ILUSTRASI. Drama Korea Reply 1988, masuk dalam daftar drakor populer dengan rating tinggi menurut laman IMDb yang wajib ditonton penggemar kdrama.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

WASHINGTON. Jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) tak naik setinggi perkiraan pasar. Menurut Departemen Ketenagakerjaan setempat, jumlah klaim pengangguran turun 14.000 menjadi 298.000 dalam sepekan sampai 16 Agustus.

Jumlah pemohon manfaat bagi pengangguran ini lebih rendah dibanding perkiraan 46 ekonom yang dikumpulkan Bloomberg. Mereka memperkirakan, jumlah klaim naik sampai 303.000 permohonan.

Guy Berger, Ekonom di RBS Securities Inc di Connecticut menilai positif perbaikan di pasar tenaga kerja AS. Menurut dia, ini merupakan indikasi akan adanya perbaikan upah pekerja, penurunan pekerja yang di PHK, serta percepatan rekrut pegawai. "Ini baik untuk prospek belanja konsumer," kata Berger pada Bloomberg.

Jika dihitung dengan rata-rata empat pekan, jumlah klaim pengangguran sebesar 300.750 pekan lalu, naik dari 296.000.

Indikator positif dari pasar tenaga kerja mendorong bank sentral AS, Federal Reserve untuk kembali ke jalur moneter semula. "Kita melihat kemajuan signifikan pasar tenaga kerja dalam tiga tahun belakangan, dan terutama tahun ini. Ketika melihat pemulihan dan kemajuannya, kita di posisi yang baik untuk mulai membicarakan normalisasi," kata Esther George, Presiden The Fed untuk Kansas.

Dari hasil rilis hasil pertemuan Juli, The Fed meningkatkan kemungkinan menghapus stimulus agresif lebih cepat daripada perkiraan. Gubernur The Fed Janet Yellen telah memasukkan kemajuan dalam pasar tenaga kerja AS ini untuk kebijakan mendatang.

Mulai tahun 2014, The Fed mengurangi stimulus US$ 10 miliar per bulan, sehingga stimulus berupa belanja obligasi ini tinggal US$ 25 miliar per bulan. The Fed akan menghitung potensi kenaikan bunga acuan dari level hampir nol persen, setelah program stimulus ini selesai.




TERBARU

[X]
×