kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polling Reuters: Mayoritas ekonom menilai tarif impor membahayakan ekonomi AS


Rabu, 14 Maret 2018 / 08:54 WIB
Polling Reuters: Mayoritas ekonom menilai tarif impor membahayakan ekonomi AS
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BENGALARU. Mayoritas ekonom yang dipolling Reuters menilai, tarif impor baja dan aluminium Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membahayakan ekonomi AS. Hasil polling juga menunjukkan, para ekonom memprediksi The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih banyak tahun ini dibanding perkiraan sebelumnya.

Berdasarkan hasil polling 104 ekonom yang disurvei Reuters pada periode 5-13 Maret 2018, Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada minggu depan, diikuti dengan tiga kenaikan lagi pada tahun ini. Kebijakan ini didorong oleh pasar tenaga kerja yang solid yang mendukung optimisme.

Hampir 90% dari 71 responden juga mengatakan bahwa mereka khawatir tarif impor baja dan aluminium akan menyebabkan perang perdagangan yang lebih luas. Dari jumlah itu, sepertiga responden bahkan mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin".

"Ini bukan hal baru. Kami telah melihat pertempuran dagang ini berulang-ulang di masa lalu, tapi yang berbeda kali ini adalah keberadaan dan rasa bahwa kita hanya melihat puncak gunung es pada proteksionisme," kata Ethan Harris, kepala ekonomi global di BofAML.

"Apa yang juga patut dikhawatirkan adalah risiko lereng yang licin. Tidak ada tanda-tanda kebijakan proteksionisme ini akan ditunda dilihat dari frekuensi proposal baru yang muncul. Akan sangat mengejutkan jika tidak ada pembalasan dari para mitra dagang," tambah Harris.

Sementara itu, hampir 80% dari 60 ekonom yang menjawab pertanyaan mengenai tarif mengatakan kebijakan ini akan menimbulkan kerugian lebih besar ketimbang manfaatnya. Sisanya mengatakan kebijakan tarif tidak akan berdampak apa-apa atau berdampak kecil. Tidak ada satu pun responden yang berpendapat kebijakan ini akan menguntungkan ekonomi AS.

"Penerapan tarif kemungkinan mendapat balasan dari mitra bisnis AS. Besar kemungkinan, para mitra dagang marah dan ini bisa melemahkan ekspansi ekonomi global," kata Stefan Koopman, ekonom pasar Rabobank.

Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development) pada Selasa (13/3) menaikkan prediksi pertumbuhan global ke level tertinggi sejak 2011. Namun organisasi ini memperingatkan, ekonomi dunia rentan terhadap ketegangan perdagangan setelah tarif impor.

Meski keputusan Trump hanya sedikit berpengaruh pada pasar saham, dollar AS terus melemah terhadap sebagian besar mata uang utama dunia. Sebuah jajak pendapat Reuters yang terpisah kepada ahli strategi valuta asing menunjukkan pelemahan dollar akan berlanjut tahun ini.




TERBARU

[X]
×