kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak kekhawatiran terbesar Wall Street saat ini


Rabu, 17 Mei 2017 / 12:05 WIB
Simak kekhawatiran terbesar Wall Street saat ini


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Upaya terkini China untuk memangkas level kredit berisiko tidak hanya mengejutkan pelaku pasar saham lokal, namun juga meningkatkan kecemasan global mengenai kejutan lain pasar saham dunia.

Menurut survei yang dipublikasikan oleh Bank of America Merrill Lynch Selasa (16/5), kondisi itu pula yang menyebabkan China menggeser posisi Eropa sebagai faktor yang paling mencemaskan bagi perusahaan pengelola dana global.

Hasil survei menunjukkan, 31% dari 184 responsen mempertimbangkan pengetatan kredit China merupakan faktor yang paling mencemaskan bagi market. Kecemasan kedua adalah terjadinya crash pada pasar obligasi global dengan komposisi 19%, lalu diikuti oleh perang dagang sebesar 16%.

Kecemasan mengenai China merupakan yang pertama kali terjadi sejak Januari 2016. Sebelumnya, market pernah mencemaskan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi China yang pada akhirnya sempat membuat indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 anjlok ke posisi pembukaan terburuk sepanjang sejarah pada awal tahun.

Hampir 18 bulan setelah kejadian itu, stimulus yang digelontorkan China telah membantu perekonomian Negeri Panda tersebut stabil. Pasar saham AS pun berhasil pulih setelah terpukul dalam.

Meskipun ada faktor kejutan dari Inggris terkait Brexit, pasar saham AS masih memiliki kekuatan untuk bergerak naik di mana indeks-indeks utama AS tidak jatuh lebih dari 10% dari posisi tertinggi terakhir atau terkoreksi sejak awal tahun lalu.

Di sisi lain, data ekonomi China tidak juga membaik. Caixin Markit manufacturing PMI turun ke level 50,3 pada April, mendekati level breakeven 50. Ini merupakan yang terendah sejak September.

Sebaliknya, investor tak lagi mencemaskan mengenai Eropa. Kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis dan kandidat-kandidat pro Eropa dalam pemilu Jerman mendatang berhasil mengurangi kecemasan bubarnya Uni Eropa. Pada Selasa (16/5) kemarin, euro bertengger di posisi US$ 1,1088 atau tertinggi sejak 9 November lalu.




TERBARU

[X]
×