kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Grab menghadang ekspansi pesaing di Asia Tenggara


Selasa, 10 Juli 2018 / 15:56 WIB
Strategi Grab menghadang ekspansi pesaing di Asia Tenggara
ILUSTRASI. CEO GRAB Antony Tan


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pembelian produk bahan makanan di supermarket sudah menjadi kebutuhan pokok. Kini Grab membidik segmen ini untuk memperkuat ekspansi bisnisnya di Asia Tenggara yang mulai dimasuki Go-Jek.

Mengutip Reuters, Selasa (10/7), strategi untuk menyediakan penawaran "sehari-hari" menggarisbawahi ambisi Grab untuk mengamankan pangsa pasar dominan saat saingan utamanya, Go-Jek memulai ekspansi senilai US$ 500 juta ke pasar termasuk Thailand dan Singapura.

Go-Jek, pemain utama di Indonesia yang didukung oleh KKR dan Warburg Pincus, telah berkembang menjadi pembayaran digital, pengiriman makanan dan layanan pembersihan dan pijat sesuai permintaan.

Sedangkan Grab, yang mengubah dirinya menjadi kelompok teknologi konsumen, sudah menawarkan pinjaman, transfer uang elektronik, pembayaran, dan layanan pengiriman makanan.

“Kami percaya bahwa ketika kami menawarkan layanan sehari-hari yang lebih terlokalisasi, akan ada lebih banyak pengguna dan keterlibatan yang lebih tinggi di seluruh basis pengguna,” ungkap Anthony Tan, co-founder dan Grup CEO Grab, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Senin (9/7).

Grab hari ini menggandeng supermarket online HappyFresh untuk menambah lini pelanggan. Layanan pengiriman bahan makanan juga bisa memperkuat Grab yang berkedudukan di Singapura melawan perusahaan seperti Amazon.com dan RedMart, yang dimiliki oleh Lazada yang didukung Alibaba, yang menawarkan belanja bahan makanan online di kota-kota. 

pengiriman bahan makanan adalah bagian dari rencana Grab untuk menawarkan berbagai layanan melalui platform terbuka baru yang akan memungkinkan mitra mengakses bagian dari teknologinya seperti logistik dan pembayaran.

“Apakah itu makanan, apakah itu bahan makanan, kita perlu memastikan bahwa semua ini didanai dengan baik, baik secara teknologi dan keuangan,” kata Tan di kantor pusat baru Grab di Singapura, dilansir dari Reuters.




TERBARU

[X]
×