kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swiss tutup dana 1MDB


Jumat, 04 September 2015 / 11:26 WIB
Swiss tutup dana 1MDB


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Yudho Winarto

ZURICH. Pemerintah Swiss membekukan dana-dana dari Malaysia yang tersimpan di perbankan Swiss yang terkait dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Pembekuan rekening ini dilakukan untuk memperlancar penyelidikan atas dugaan kasus korupsi dan pencucian uang di 1MDB.

Reuters melaporkan, otoritas hukum Swiss telah bekerjasama dengan Malaysia untuk menyelidiki kasus pidana dana di 1MDB yang menyeret-nyeret nama Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Orang nomor satu di Malaysia dituding ikut terlibat lantaran bertindak sebagai dewan penasihat dalam proyek 1MDB.

"Kantor Jaksa Agung Swiss telah membekukan aset beberapa puluhan juta dollar AS pada rekening Bank Swiss," kata Jurubicara Kantor Jaksa Agung Swiss dalam sebuah email yang diterima Reuters.

Pada tahap awal penyelidikan, Kantor Jaksa Agung alias The Office of the Attorney General (OAG) Swiss akan menganalisa dan mengkordinasikan bukti. OAG juga sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang di Malaysia. "Kerjasama internasional dengan Malaysia untuk membangun fakta," imbuh si Jurubicara OAG.

Sementara itu, regulator keuangan Swiss yakni Swiss Financial Market Supervisory Authority (FINMA) juga menyatakan sedang memeriksa beberapa bank Swiss. Mereka menyelidiki apakah bank Swiss melakukan bisnis dengan 1MDB atau tidak.

Bantah dibekukan

Proses pidana terhadap dua eksekutif 1MDB serta orang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang mulai berjalan pada bulan lalu. "Proses ini didasarkan pada dua pemberitahuan dari laporan transaksi mencurigakan oleh unit intelijen keuangan Swiss Money Laundering Reporting Office (MROS)," demikian pernyataan OAG.

Kendati mengetahui lapiran dari otoritas perbankan Swiss, tapi 1MDB membantah ada ada rekening perusahaan yang telah dibekukan. "1MDB sedang mengembangkan pemahaman dengan penyelidikan di Swiss sehingga perusahaan dapat bekerjasama," sanggah 1MDB dalam laporannya.

Jaksa Agung Malaysia bulan lalu juga membantah kabar tentang pembentukan tim baru untuk menyelidiki kasus 1MDB. Tim baru tersebut hanya untuk rebranding dari tim sebelumnya yang fokus pada kejahatan yakni dugaan penggelapan pajak dan dana ilegal yang mengalir.

Malaysia mengaku berkomitmen untuk memerangi korupsi. Tapi, menurut Jose Ugaz, Ketua Transparency International, tidak ada penegasan atas skandal keuangan yang diduga melibatkan pimpinan negara tersebut.  "Kami ingin melihat lebih banyak kemajuan tapi tidak bisa terjadi saat ada pertanyaan yang belum terjawab tentang dana yang masuk ke rekening pribadi perdana menteri," ujar Ugaz.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Najib disebut-sebut mendapat kucuran dana sekitar US$ 600 juta dari 1MDB. Menurut Ugaz, sebaiknya penyelidikan kasus ini dilakukan secara independen, bebas dari campur tangan politik dan sehingga bisa mengungkap kebenaran atas kasus yang menghebohkan tersebut.    




TERBARU

[X]
×