kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump akhirnya angkat bicara soal market chaos


Kamis, 08 Februari 2018 / 10:13 WIB
Trump akhirnya angkat bicara soal market chaos
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak terlalu senang dengan kondisi pasar saham.

Pada Rabu (7/2), Trump akhirnya angkat bicara soal guncangan di bursa. "Di masa lalu, saat ada laporan mengenai kabar baik, Pasar Saham akan naik," tulisnya di Twitter.

Dia menambahkan, "Sekarang, saat ada laporan kabar baik, Pasar Saham malah turun. Kesalahan besar, dan kita memiliki banyak kabar baik (bahkan hebat) tentang ekonomi!"

Keluhan Trump diutarakan selang dua ari setelah momen anjloknya pasar saham AS. Seperti yang diketahui, indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1.000 poin sesaat setelah dia menyampaikan pidato mengenai keuntungan dari rencana reformasi pajak.

Hari termuram Wall Street sejak 2011 menempatkan presiden di posisi sulit karena Trump berperan besar dalam kenaikan pasar AS setelah dia terpilih.

Jadi apa yang Trump bicarakan?

Dia memiliki pandangan mengenai kabar baik dan kabar buruk: Market jatuh dalam beberapa hari terakhir setelah dirilisnya data ekonomi yang positif. Meskipun itu bukanlah hal yang baru - karena ini terjadi dari waktu ke waktu.

Wall Street memiliki reaksi yang buruk terhadap data tenaga kerja yang dirilis Jumat pekan lalu. Padahal, data tersebut menunjukkan tingkat upah tumbuh pada laju tercepat sejak 2009. Jelas, hal itu merupakan kemenangan besar bagi Main Street setelah bertahun-tahun mengalami perlambatan kenaikan gaji bagi para pekerja.

Namun pasar saham mengalami hari yang mengerikan. Dow merosot 666 poin, atau 2,5%, dan menjadi hari terburuk dalam lebih dari satu tahun.

Wall Street fokus pada jangka pendek. Investor khawatir bahwa upah bisa tumbuh begitu cepat sehingga mendongkrak laba perusahaan dan mendorong the Federal Reserve cemas terhadap inflasi.

"Kita kembali ke dalam fase yang membingungkan ini, di mana kabar baik bagi ekonomi diperlakukan sebagai berita buruk bagi pasar keuangan," kata Candice Bangsund, manajer portofolio di Fiera Capital.

Jika Fed secara agresif menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, maka Fed akan melepas salah satu faktor pendorong pasar bullish. Karena ketakutan itu, investor menjual obligasi, yang mendorong yield ke posisi tertingginya dalam empat tahun. Setelah dibandingkan, yield yang tinggi menyebabkan saham menjadi kurang menarik. Alhasil, terjadi sell-off.

Jadi, dalam hal ini, Trump benar: Kabar baik untuk Main Street dipandang sebagai berita buruk oleh Wall Street.

Hanya saja, hal ini juga terjadi pada masa pendahulu Trump.

Bahkan di bawah kepemimpinan Barack Obama, kejadian ini terjadi lebih dari sekali. Wall Street menjadi gugup bahwa kabar baik akan mendorong The Fed menaikkan suku bunga acuan. Dan di kasus lain, yang terjadi malah sebaliknya: Data tenaga kerja yang buruk mendorong pasar saham naik karena hal ini berarti kebijakan easy money akan terus diberlakukan.

Tentu saja, gejolak pasar yang terjadi baru-baru ini adalah lebih dari kabar baik / kabar buruk yang disinggung Trump.

Ledakan pasar saham sejak pemilihan Trump menjadi terlalu panas. Euforia terjadi, sehingga membuat pasar lebih rentan terhadap kemunduran yang tajam. Periode pendinginan sudah lama terjadi - dan mungkin terbukti menjadi hal yang sehat.

"Pasar akan lebih baik dalam jangka panjang ketika mereka mengalami koreksi secara berkala. Mereka tidak bisa naik sepanjang waktu," jelas CEO Capital Group Tim Armor dalam sebuah laporan baru-baru ini.

Di masa lalu, Trump sendiri dengan nyaring bersorak agar market terus mencatatkan reli. Setelah Dow mencapai level 20.000 di awal 2017, Trump berkata "Sekarang kita harus naik, naik, naik." Pernyataan Trump itu sangat berbanding terbalik dengan pidatonya saat kampanye 2016 di mana dia menyebut pasar sebagai "gelembung besar yang gemuk dan jelek."




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×