kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa lega dikecualikan dari tarif impor baja dan aluminium AS


Jumat, 23 Maret 2018 / 09:37 WIB
Uni Eropa lega dikecualikan dari tarif impor baja dan aluminium AS
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa menyambut positif keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menandatangani keringanan sementara dari tarif baja dan aluminium.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/3), Perdana Menteri Denmark, Lokke Rasmussen mengatakan, dikecualikannya negara-negara Eropa dari tarif impor baja dan aluminium merupakan hal yang wajar, mengingat Uni Eropa dan AS adalah sekutu dekat. "Daripada mengancam untuk menaikkan tarif terhadap satu sama lain, Uni Eropa dan AS harus bekerja sama untuk memecahkan masalah nyata, yaitu kelebihan kapasitas," kata Rasmussen, dikutip dari Wall Street Journal.

Pengecualian datang setelah upaya lobi yang intens oleh para pejabat Uni Eropa. Di depan sidang Parlemen Eropa, Ketua Komisi Perdagangan Eropa, Cecilia Malmstrom mengungkapkan kelegaannya bahwa upaya diplomasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan Uni Eropa membuahkan hasil. "Kami telah berdebat panjang, dan saya pikir berhasil, bahwa Uni Eropa bukan ancaman bagi keamanan nasional AS," ungkap Malmstrom, dilansir dari Wall Street Journal

Tetapi seorang pejabat senior Uni Eropa juga menunjukkan bahwa pengecualian itu bersifat sementara dan negosiasi harus terus dilakukan agar pengecualian ini bersifat permanen.

Pekan ini, Malmstrom dan delegasi Komisi Perdagangan Eropa akan mengadakan pertemuan selama dua hari dengan perwakilan AS di Washington, termasuk Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross dan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer.

Sebagai imbalan atas pengecualian ini, para pejabat Uni Eropa telah berkomitmen untuk membentuk kelompok kerja dengan AS yang akan mengeksplorasi cara-cara untuk mengatasi ketegangan perdagangan bilateral.




TERBARU

[X]
×