kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Journal tutup edisi cetak Eropa & Asia


Jumat, 29 September 2017 / 08:15 WIB
Wall Street Journal tutup edisi cetak Eropa & Asia


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Surat kabar ekonomi tersohor dunia, Wall Street Journal keteteran menghadapi persaingan era digital. Pendapatan iklan yang makin menyusut membuat media yang masuk grup News Corp milik Rupert Murdoch itu terpaksa menutup edisi cetak di Eropa dan Asia.

Edisi cetak terakhir Wall Street Journal di Eropa terbit Jumat ini (29/9). Sedangkan edisi cetak terakhir di Asia sepekan kemudian atau Jumat pekan depan. Demikian dilaporkan surat kabar tersebut mengutip pejabat perusahaan seperti dilansir Bloomberg. Staf Wall Street Journal yang terkena dampak kebijakan tersebut telah dipekerjakan kembali.

Era digital yang berubah cepat membuat Wall Street Journal melakukan transformasi bisnis. Sepanjang tahun lalu, Wall Street Journal mulai menerapkan rencana bisnis yang mereka sebut sebagai "WSJ 2020". Ini merupakan rencana tiga tahun untuk menyesuaikan diri dengan selera pembaca yang lebih memilih mendapatkan berita lewat ponsel pintar mereka.

Rencana tersebut antara lain dengan menggabungkan beberapa bagian dari media cetak milik Wall Street Journal. Konsekuensinya ada pemangkasan sejumlah staf.

Seperti surat kabar lainnya, Wall Street Journal berusaha menarik lebih banyak pelanggan secara online untuk mengompensasi penurunan iklan di media cetak. Strategi lain adalah menaikkan harga langganan. Pada kuartal II 2017, pendapatan iklan cetak Wall Street Journal turun 12%.  Media ini memiliki sekitar 1,3 juta pelanggan digital di kuartal tersebut. 

Edisi cetak Wall Street Journal di Asia terbit pertama kali pada tahun 1976. Sedangkan edisi cetak Eropa meluncur tahun 1983. Surat kabar milik raja media Rupert Murdoch ini menjadi salah satu rujukan informasi bagi pelaku pasar.

Awal tahun ini, perwakilan serikat pekerja mengatakan kepada Bloomberg bahwa Wall Street Journal telah memberhentikan pegawai di biro di Asia dan Eropa. Pada saat itu, Wall Street Journal menyatakan berkomitmen untuk meliput wilayah Asia.

Bloomberg LP, induk Bloomberg News, bersaing dengan News Corp dan Wall Street Journal dalam menyediakan berita dan layanan keuangan.




TERBARU

[X]
×