kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walmart dan JD.com suntikkan dana US$ 500 juta ke Dada-JD Daojia


Kamis, 09 Agustus 2018 / 14:53 WIB
Walmart dan JD.com suntikkan dana US$ 500 juta ke Dada-JD Daojia
ILUSTRASI. ilustrasi JD.com


Reporter: Grace Olivia | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID- BEIJING. Dada-JD Daojia, perusahaan grosir dan pengiriman barang online asal China, Kamis (9/8), menerima pendanaan sebesar US$ 500 juta dari Walmart Inc. dan JD.com. Pendanaan ini menegaskan upaya peritel raksasa China untuk mengintegrasikan jaringan offline dan online demi menjangkau pelanggan lebih luas.

Dada-JD Daojia sendiri merupakan perusahaan yang terdiri dari dua bisnis yang sebagian dimiliki oleh JD.Com. Dada mengoperasikan jaringan yang terdiri dari 5 juta tenaga pengiriman, sementara JD Daojia bermitra dengan sejumlah peritel dan menyediakan layanan pengiriman cepat barang grosir dan lainnya.

Pihak Walmart mengaku telah menginvetasikan dana sekitar US$ 320 juta dalam pendanaan terbaru ini. Sebelumnya pada 2016 silam, Walmart memulai kemitraan dengan Dada-JD Daojia melalui investasi sebesar US$ 50 juta seiring dengan bertambahnya kehadiran Walmart menjadi 200 toko di 30 kota besar China.

"Kami yakin kolaborasi yang lebih dalam dengan Dada-JD Daojia akan meningkatkan jejak omni-channel kami dan memberikan pengalaman pelanggan O2O (online ke offline) yang lebih baik,” kata Wern-Yuen Tan, Presiden dan CEO Walmart China, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/8).

Awal tahun ini, Walmart juga telah membuka swalayan berskala kecil pertama di bagian selatan kota Shenzhen. Swalayan ini menyediakan stok produk yang juga dapat dibeli oleh pembeli di toko ritel AS di JD Daojia. Toko-toko tersebut bersaing dengan Hema milik Alibaba untuk menyediakan layanan pengiriman grosir cepat kepada pelanggan.

Adapun, hal ini kian menegaskan langkah peritel raksasa global yang terus berupaya mengintegrasikan jaringan ritelnya di China. Langkah tersebut mengikuti jejak peritel seperti Alibaba Group Holding Ltd dan raksasa teknologi Tencent Holdings Ltd yang menyediakan gabungan pengalaman online dan offline bagi pelanggannya.

Seperti yang diketahui, Alibaba merupakan pemain besar e-commerce di China, sementara Tencent memiliki bisnis media sosial dan game yang kuat. Bersama dengan Walmart, Tencent sejatinya juga mendekap saham yang cukup besar pada bisnis peritel online JD.com.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×