kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Zuckerberg: Masa depan Facebook adalah telepati


Rabu, 01 Juli 2015 / 12:29 WIB
Zuckerberg: Masa depan Facebook adalah telepati


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SAN FRANCISCO. Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg membocorkan petunjuk mengenai masa depan Facebook.

Zuckerberg percaya bahwa suatu hari nanti, kita akan mampu berbagi pemikiran secara langsung -dari otak ke otak- dengan menggunakan teknologi.

"Anda akan memikirkan sesuatu dan teman Anda bisa ikut membaca pikiran Anda jika memang itu yang diinginkan. Ini akan menjadi teknologi komunikasi termutakhir," jelasnya.

Pernyataan ini dia utarakaan saat digelarnya sesi tanya jawab di halaman Facebook miliknya pada Selasa (30/6) malam. Salah satu pertanyaannya adalah apa rencana jangka panjang dari Facebook.

Dalam beberapa dekade terakhir, Facebook sudah mengubah strategi dari berbagi secara massal dan fokus pada pesan personal.

Facebook lantas memecah layanan Messenger menjadi aplikasi tersendiri dari situs dan mobile. Bahkan, Facebook juga membeli platform messaging WhatsApp senilai US$ 22 miliar.

Melalui aksi akuisisi ini, Facebook memberikan isyarat mengenai apa yang ingin dilakukan di realitas virtual, sehingga pengguna merasa berada di sebelah temannya, melihat dan mendapatkan banyak pengalaman pada saat itu juga.

Telepati juga merupakan langkah maju lainnya menuju koneksi personal. Ide ini bukanlah hal yang tidak mungkin.

Sejumlah ilmuan sudah menemukan cara untuk menciptakan "interface otak komputer" atau kemampuan komputer untuk menerjemahkan gelombang otak ke dalam perintah software, dan sebaliknya.

Universitas Washington, misalnya, sudah mengembangkan sistem yang memungkinkan ilmuan untuk mengirimkan sinyak otak dari satu orang ke orang lainnya melalui internet. Di masa lalu, satu partisipan sukses berhasil menggerakkan jari partisipan kedua di keyboard melalui pikiran. Keduanya menggunakan topi khusus yang dilengkapi dengan elektroda.

Meskipun sejumlah penelitian yang dilakukan masih memiliki keterbatasan dalam perintah gerak, pengusaha teknologi seperti Zuckerberg memiliki tujuan yang lebih besar.

Apa yang dibicarakan oleh lulusan Harvard ini adalah sejumlah mimpi. Yakni berkomunikasi lewat komputer atau melalui internet dengan orang tanpa keyborad atau suara.

"Ada beberapa tren penting dalam komunikasi manusia yang diharapkan dapat berkembang lebih jauh. Hidup kita semakin membaik seiring alat komunikasi yang semakin canggih dalam banyak cara," ujar Zuckerberg. 




TERBARU

[X]
×