kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AEKI: Perang dagang AS-China tak berdampak pada ekspor kopi


Rabu, 20 Juni 2018 / 17:34 WIB
AEKI: Perang dagang AS-China tak berdampak pada ekspor kopi
ILUSTRASI. Petani memetik biji kopi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas saat ini dianggap tidak akan mempengaruhi ekspor kopi Indonesia.

Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan hal tersebut dikarenakan ekspor kopi Indonesia ke China dan Amerika Serikat tidak terlalu besar dan kebanyakan masih berupa kopi mentah.

Meski tak berpengaruh pada jumlah ekspor, namun Moelyono mengatakan Indonesia harus mewaspadai perlemahan ekonomi akibat perang dagang tersebut.Menurutnya, perang dagang ini akan berpengaruh besar terhadap perlemahan ekonomi.

"Perlemahan ekonomi tidak hanya terjadi pada China dan Amerika saja, tetapi seluruh dunia. Biasanya terjadi pernurunan konsumsi. Namun, semoga kopi tidak terkena pengaruh secara signifikan," ujar Moelyono kepada Kontan.co.id, Rabu (20/6).

Moelynono menerangkan, Indonesia masih lebih banyak mengekspor biji kopi yang masih mentah (green beans). Biasanya, pasar ekspor kopi Indonesia adalah Jerman, Amerika, Jepang, Italia, Britania Raya dan Belanda. "Mulai ada juga ekspor prduk jadi ke Phillipine, China dan Eropa Timur," tambah Moelyono.

Moelyono mengatakan, ekspor kopi di tahun ini akan menurun sekitar 15% - 20% dibandingkan tahun lalu. Di semester I tahun ini, Moelyono mengatakan ekspor kopi menurun sebesar 20% - 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga Mei tahun ini, ekspor kopi mencapai 33.817 ton.

Meski begitu, Moelyono pun memperkirakan di semester II tahun ini ekspor kopi akan lebih baik dibandingkan semester II tahun lalu. Namun, ekspor kopi ini pun tergantung pada harga kopi internasional. "Saat ini harga internasional tertekan akibat bumper crop di Brazil yang mencapai 60 juta karung," tambah Moelyono.

Sementara itu, AEKI pun masih memperkirakan produksi kopi dalam negeri sebesar 11 juta sampai 11,5 juta karung atau sekitar 660.000 hingga 690.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×