kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Saham IPO turun, bukan tidak menarik


Jumat, 24 November 2017 / 21:08 WIB
Analis: Saham IPO turun, bukan tidak menarik


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) ditutup turun pada perdagangan perdana di BEI, Jumat (24/11). Saham anak usaha BUMN ini melorot 4,65% ke level Rp 410. Sebelumnya, harga saham IPO di level Rp 430.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, penurunan harga saham IPO, bukan karena emiten tersebut tidak menarik. Justru menurutnya, emiten seperti PPRE dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) punya kinerja yang mengkilap.

"IPO emiten BUMN biasanya adalah emiten yang secara kinerja cukup baik," kata Reza kepada KONTAN, Jumat (24/11).

Dia membandingkan dengan IPO perusahaan swasta. Beberapa diantaranya bahkan ada yang masih mencatatkan kerugian. Lantas, mereka mencari dana lewat proses IPO. Namun, tak jarang usai IPO, perusahaan swasta bisa mencatatkan kinerja yang cukup baik alias harga sahamnya naik.

Reza menambahkan, sebelum membeli saham IPO, biasanya para investor akan melihat dua hal. Diantaranya, harga yang ditawarkan pada saham yang akan dilepas. Selain itu, siapa yang nantinya akan menjadi penjamin emisi. "Baru kemudian prospeknya," paparnya.

Menurutnya, salah satu yang menjadi alasan penurunan harga saham anak perusahaan BUMN yakni adanya persepsi intervensi dari pemerintah. Sehingga kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi saham tersebut. "Ada kekhawatiran seperti itu," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×