kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, Covid-19 pada anak-anak di Inggris sebabkan kelumpuhan


Senin, 08 Februari 2021 / 11:13 WIB
Awas, Covid-19 pada anak-anak di Inggris sebabkan kelumpuhan
ILUSTRASI. Awas, Covid-19 pada anak-anak di Inggris sebabkan kelumpuhan. REUTERS/John Sibley


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - London. Para orang tua harus waspada dan mengingatkan anak-anaknya untuk patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan virus corona. Pasalnya, infeksi virus corona pada anak menyebabkan masalah yang berbahaya.

Di Inggris sekitar 74.000 anak sudah terjangkit Covid-19. Para ahli khawatir anak-anak yang tertular Covid-19 bisa mengalami masalah kesehatan jangka panjang yang melumpuhkan.

Gejala Covid-19 berupa sakit kepala, kelelahan, kabut otak, nyeri otot, kejang, dan kelumpuhan. Namun, sebagian besar anak-anak yang tertular Covid-19 tidak mengalami gejala atau efek jangka panjang.

Seorang ibu, Nichola Careless, mengatakan putranya yang berusia 12 tahun, Mani, telah "berubah dari suka bermain rugby dan sepak bola menjadi duduk di kursi roda" setelah tertular Covid-19 pada September.

Baca juga: Perlu tahu! Ini 4 kelompok orang yang perlu mendapatkan vaksin Covid-19

Charlie Mountford-Hill mengatakan kelima anaknya menderita sakit jantung, masalah pernapasan, ruam, mimisan dan sariawan dan "bukan anak yang sama" lagi. Para ahli menginginkan program vaksin virus corona untuk anak-anak dan tindakan baru di sekolah ketika murid kembali pada Maret di Inggris, dan setelah setengah semester di Skotlandia dan Wales.

Sebuah studi dari Kantor Statistik Nasional menemukan 15 persen dari 12-16 tahun dan 13 persen dari mereka yang berusia 2-11 tahun masih memiliki gejala 5 pekan setelah tes Covid-19 positif.

Anthony Costello, seorang dokter anak dan mantan direktur di WHO, mengatakan “banyak hal yang harus dikhawatirkan” dan separuh dari anak-anak dapat mengembangkan Covid-19, kecuali mereka divaksinasi. Costello berkata, “Ada 19 juta anak. Jika kita membiarkan mereka tetap tidak divaksinasi dan setengahnya terinfeksi, itu berarti 9,5 juta. Jika 15 persen mengalami gejala berkepanjangan, itu bisa berarti 1,3-1,5 juta,” ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×