kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,23   7,63   0.77%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Balas dendam ala Erdogan: Turki akan boikot Apple


Rabu, 15 Agustus 2018 / 06:16 WIB
Balas dendam ala Erdogan: Turki akan boikot Apple


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah akan memboikot iPhone dalam sebuah pidato yang ia sampaikan di Ankara. Pernyataan Erdogan merupakan buntut dari sikap AS yang bersikeras meminta agar Turki melepas pastur AS.

Erdoga juga bilang, 80 juta warga Turki tidak akan lagi membeli barang-barang elektronik Amerika. Dia bahkan mengutuk langkah AS yang melakukan serangan eksplisit terhadap ekonomi negaranya.

Seperti yang diketahui, nilai tukar lira terus melemah pada bulan ini setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan tarif dua kali lipat atas baja dan aluminum Turki dan menjatuhkan sanksi kepada dua menterinya. Kendati demikian, pada Selasa (14/8), lira berhasil rebound setelah warga Turki menjual dollar AS.

"Ada harga yang harus dibayar oleh mereka yang ingin menyerang ekonomi Turki," kata Erdogan dalam pidato pertama dari dua pidato yang ia sampaikan di Ankara seperti yang dikutip Bloomberg. Sayangnya, dia tidak menjelaskan secara terperinci kapan boikot tersebut akan dilakukan dan bagaimana hal itu akan dijalankan.

Ketimbang membeli iPhone, dia menyarankan agar warga Turki membeli Samsung Electronics Co atau membeli ponsel buatan lokal dengan merek Venus Vestel.

Meskipun boikot yang dilakukan Turki dinilai hanya akan berdampak minim pada kepentingan ekonomi AS, hal ini menunjukkan Erdogan menolak untuk mengikuti kemauan market, yakni menaikkan suku bunga acuan ke rekor tertinggi. Hal ini akan mendorong ekonomi Turki ke jurang krisis finansial.

Lira rebound

Aksi boikot Erdogan serupa dengan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melarang impor makanan dari AS. Langkah ini diambil Rusia sebagai aksi balasan penerapan sanksi oleh AS pada 2014 atas kasus Crimea.

Perbedaannya adalah, tidak seperti Rusia, AS dan Turki adalah anggota NATO. Erdogan mengingatkan bahwa AS menempatkan posisi hubungan baik yang sudah berlangsung selama beberapa dekade di ujung tanduk dan mendorong Turki untuk mencari aliansi lain.

Saat ketegangan politik semakin memanas, lira berhasil reli untuk kali pertama dalam sepekan terakhir. Kondisi ini terjadi setelah warga Turki menjual dollar mereka dalam aksi ambil untung dari anjloknya nilai lira. Spekulasi juga beredar bahwa penentu kebijakan Turki, eksekutif perusahaan dan bank, mendesak agar bank sentral menaikkan suku bunga acuan untuk mengerem kejatuhan nilai lira lebih dalam lagi.

Data Reuters menunjukkan, pada pukul 06.03 sore waktu Istanbul, lira menguat 5,9% menjadi 6,5028 per dollar AS.

Pasar obligasi juga pulih, di mana tingkat yield surat utang pemerintah bertenor 10 tahun turun 132 basis point menjadi 21,37. Biaya asuransi atas utang Turki terhadap default juga turun dari posisi tertingginya dalam 10 tahun terakhir.




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×