kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanda dan Denmark punya sistem pensiun terbaik di dunia


Senin, 21 Oktober 2019 / 21:02 WIB
Belanda dan Denmark punya sistem pensiun terbaik di dunia
ILUSTRASI. Suasana Denmark. Belanda dan Denmark menjadi negara yang mempunyai sistem pensiun terbaik di dunia menurut riset Melbourne Mercer Global Pensions Index (MMGPI).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanda dan Denmark menjadi negara yang mempunyai sistem pensiun terbaik di dunia menurut riset Melbourne Mercer Global Pensions Index (MMGPI) yang diterbitkan pada Senin. Ini merupakan studi global yang menyoroti bagaimana persiapan populasi menua ketika memasuki masa pensiun di tiap negara.

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (20/10), dua negara tersebut menduduki posisi teratas dengan nilai A untuk tingkat keamanan finansial yang diberikan pada masa pensiun. Australia berada di posisi ketiga, dengan nilai B+, sementara 10 besar lainnya seperti Finlandia, Swedia, Norwegia, Singapura, Selandia Baru, Kanada, dan Chili dengan nilai B.

Baca Juga: Kementerian Perdagangan AS: Kesepakatan dengan China tidak perlu kelar bulan depan

Survei terhadap 37 negara, yang mencakup hampir dua pertiga populasi dunia, menggunakan 40 indikator untuk menilai apakah suatu sistem mengarah pada peningkatan hasil keuangan bagi para pensiunan serta apakah itu berkelanjutan dan memiliki kepercayaan kepada masyarakat.

Belanda kembali mengambil posisi teratas pada 2019 dengan sebagian besar pekerja mendapat manfaat dari program tunjangan pasti berdasarkan pendapatan rata-rata seumur hidup. Inggris dan Amerika Serikat (AS) sama-sama mendapatkan nilai C+, di mana masing-masing berada di posisi 14 dan 16. Keduanya dapat meningkatkan skor dengan meningkatkan pensiun minimum untuk pensiunan berpenghasilan rendah, menurut laporan itu.

Jepang berada di urutan ke-31 dan diberi peringkat dengan nilai D- karena kelemahan utama atau kelalaian yang perlu ditangani. Riset tersebut merekomendasikan kenaikan usia pensiun karena harapan hidup terus meningkat.

Sedangkan Thailand berada di posisi terbawah dan harus memperkenalkan tingkat minimum tabungan wajib dan meningkatkan dukungan bagi yang penduduk paling miskin.

Studi ini dilakukan ketika para pembuat kebijakan bergulat dengan lebih banyak orang memasuki masa pensiun, hidup lebih lama dan membutuhkan aliran pendapatan yang stabil untuk bertahan hidup. Hampir seperlima populasi dunia diperkirakan berusia pensiun pada 2070, naik dari sekitar 9% tahun ini, data PBB menunjukkan.

Baca Juga: China akan menggenjot investasi ke proyek dengan aset tetap

"Sistem di seluruh dunia menghadapi harapan hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatnya tekanan pada sumber daya publik untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan warga lanjut usia," kata David Knox, penulis laporan dan mitra senior di Mercer.

“Sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk merefleksikan kekuatan dan kelemahan sistem mereka untuk memastikan hasil jangka panjang yang lebih kuat bagi para pensiunan masa depan,” tambahnya.

Sementara sistem pensiun di banyak negara Asia membaik dari tahun lalu, laporan itu mendapati mereka kurang transparan dan pekerja tidak cukup menabung untuk pensiun dibandingkan dengan rekan-rekan global mereka.

Studi ini juga mengeksplorasi apa yang disebut efek kekayaan berupa kecenderungan belanja meningkat seiring peningkatan kekayaan mereka. Mercer menemukan bahwa ketika aset pensiun meningkat, orang merasa lebih kaya dan lebih mungkin untuk meminjam.

"Hasil seperti itu bukan hal yang buruk. Jaminan pendapatan masa depan dari aset dana pensiun yang ada memungkinkan rumah tangga untuk meningkatkan standar hidup mereka saat ini dan masa depan,” pungkasnya.

Baca Juga: Kalahkan AS, China dominasi startup dengan status unicorn di dunia




TERBARU

[X]
×