kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bermasalah, Malaysia jual aset-aset 1MBD


Sabtu, 07 Maret 2015 / 06:00 WIB
Bermasalah, Malaysia jual aset-aset 1MBD
ILUSTRASI. Cara Ampuh Mengusir Lalat Dalam Rumah dengan Bahan-Bahan Alami.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KUALA LUMPUR. Kasus penggelapan dana senilai US$ 700 juta pada One Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret nama Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak kian memanas. Sumber Reuters mengungkapkan, perusahaan investasi milik Pemerintah Malaysia itu akan segera dibubarkan, lantaran pengelolaan perusahaan yang tidak transparan dan punya banyak utang.

Asal tahu saja, total nilai aset 1MDB saat ini berjumlah US$ 14 miliar. Namun dari jumlah tersebut, 1MDB memiliki utang sebanyak RM 42 miliar atau setara US$ 11,6 miliar (US$ 1=RM 3,6350).

Jumlah utang jumbo tersebut sudah termasuk penjualan obligasi global senilai US$ 3 miliar pada tahun 2013. Obligasi ini termasuk salah satu surat utang terbesar yang terbit di Asia Tenggara pada saat itu.

Sumber Reuters, Jumat (6/3), menambahkan, pada tahun 2014 1MDB mencatatkan kerugian dan hampir gagal membayar utang. Kondisi ini menyebabkan pihak oposisi pemerintahan Najib Razak mendesak dana 1MDB dikelola secara transparan. Apalagi setelah ada aliran dana perusahaan sebanyak US$ 700 juta yang raib dengan modus injeksi bagi perusahaan patungan hasil kolaborasi bersama Petro Saudi Holdings.

Pemerintah Malaysia akhirnya berniat menutup 1MBD. Tiga orang sumber Reuters yang mengetahui persis masalah ini menyebutkan, Arul Kanda, Presiden Direktur 1MBD dan Pemerintah Malaysia sudah sepakat menjual aset-aset 1MBD.

Salah satu aset yang akan dilepas 1MBD adalah 80% saham di Edra Energy lewat penjualan saham perdana atau initial public offering (IPO). Lewat penjualan Edra, 1MBD akan kehilangan beban utang sebanyak RM 18 miliar, yang setara 42,86% dari total utangnya. 1MBD akan memulai proses IPO Edra dalam tempo 6 bulan–9 bulan mendatang.

Selain itu, 1MBD juga akan menjual aset dan saham di dua perusahaan properti, yakni Tun Razak Exchange (TRX) dan Bandar Malaysia. Rencana ini, lanjut sumber Reuters, sudah disepakati bulan Februari. Sayang, Departemen Keuangan Malaysia yang mewakili pemerintah menolak berkomentar terkait wacana itu.

Dalam penjelasan via e-mail kepada Reuters, manajemen 1MBD menegaskan akan mengirimkan kembali aplikasi rencana IPO Edra Energy kepada otoritas terkait, setelah sebelumnya sempat dibatalkan. Sedangkan, TRX dan Bandar Malaysia akan dikendalikan oleh Departemen Keuangan.

"Kasus ini akan menjadi bola panas bagi pemerintah. Terlalu banyak yang harus diselesaikan," tutur salah satu sumber Reuters.

Sekedar mengingatkan, 1MBD berdiri pada tahun 2008 dengan modal sebanyak RM 10 miliar. Kegiatan utama 1MBD awalnya adalah pengelola dana royalti minyak Terengganu. Namun setelah Najib masuk ke 1MBD pada tahun 2009, kegiatan perusahaan sepenuhnya berubah menjadi perusahaan investasi.




TERBARU

[X]
×