kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biden bilang China tidak akan bisa ungguli AS jadi negara terkuat di dunia


Jumat, 26 Maret 2021 / 05:53 WIB
Biden bilang China tidak akan bisa ungguli AS jadi negara terkuat di dunia


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (25/3/2021) mengatakan, dirinya akan mencegah China mengungguli Amerika Serikat untuk menjadi negara paling kuat di dunia. Biden juga berjanji akan melakukan investasi besar-besaran untuk memastikan Amerika menang dalam persaingan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Melansir Reuters, Biden mengatakan dia telah menghabiskan waktu "berjam-jam" dengan Xi Jinping ketika dia menjabat sebagai wakil presiden di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. Dia meyakini Presiden China mempercayai otokrasi, bukan demokrasi, yang memegang kunci masa depan.

Biden mengatakan dia telah menjelaskan kepada Xi bahwa Amerika Serikat tidak mencari konfrontasi, tetapi akan bersikeras China harus mematuhi aturan internasional untuk persaingan dan perdagangan yang adil serta penghormatan terhadap hak asasi manusia.

"China memiliki tujuan keseluruhan ... menjadi negara terkemuka di dunia, negara terkaya di dunia, dan negara paling kuat di dunia. Itu tidak akan terjadi di bawah pengawasan saya karena Amerika Serikat akan terus tumbuh," katanya kepada wartawan di Gedung Putih seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: China kirim kapal milisi maritim, Duterte berjanji untuk melindungi wilayah negaranya

Biden membidik Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin karena menerapkan sistem otokrasi.

"Dia salah satu orang, seperti Putin, yang berpikir bahwa otokrasi adalah gelombang masa depan, (dan) demokrasi tidak dapat berfungsi di dunia yang selalu kompleks," kata Biden dalam konferensi pers pertamanya sejak menjabat pada Januari.

Sebelumnya pada Maret, Biden mengatakan kepada ABC News bahwa dia yakin Putin adalah "pembunuh," yang memicu kemarahan di Moskow.

Baca Juga: Paket stimulus AS dinilai bakal mendongkrak ekonomi China

"Dia (Xi) tidak memiliki demokrasi - dengan 'd' - tulang kecil di tubuhnya, tapi dia orang yang cerdas, pintar," katanya.




TERBARU

[X]
×