kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Tenggara merosot, indeks Thailand sentuh level terendah 6 bulan


Kamis, 14 Juni 2018 / 14:18 WIB
Bursa Asia Tenggara merosot, indeks Thailand sentuh level terendah 6 bulan
ILUSTRASI.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia Tenggara merosot pada perdagangan Kamis (14/6), setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Bursa Thailand bahkan menyentuh posisi terendah enam bulan.

Mengutip Reuters, indeks Saham Thailand (SET) sempat turun 1%, terutama dipicu saham sektor energi dan material. Siam Cement Pcl jatuh 2,3% ke level terendah lebih dari dua tahun, dan saham PTT Pcl turun hampir 1,5%. Hingga pukul 14.07 WIB, indeks SET masih melemah 0,83% di level 1.704.

Di Singapura, indeks saham melorot tiga sesi berturut-turut menuju posisi terendah sejak 4 April. Mengutip Bloomberg, Strait Times Index tumbang 1,27% pada pukul 14.07 WIB. Saham DBS Group Holdings Ltd dan Oversea-Chinese Banking Corp Ltd tergelincir masing-masing lebih dari 0,80%.

Bursa saham Filipina turun lebih dari 1,6% ke level terendah dua pekan. Saham SM Prime Holdings Inc jatuh hingga 3,7%.
Di Malaysia, indeks saham menuju penurunan lima harus beruntun. Sektor telekomunikasi dan keuangan mendominasi pelemahan.

Pasar Asia bereaksi negatif setelah semalam The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,75% hingga 2%. Apalagi, bank sentral Amerika Serikat memberikan sinyal lebih hawkish mengenai laju kenaikan suku bunga. The Fed memberi isyarat akan ada dua kali lagi kenaikan bunga di sisa tahun ini, lebih banyak dibandingkan perkiraan semula yaitu satu kali kenaikan lagi.

Kebijakan The Fed semakin membebani pasar yang tengah mencemaskan perang dagang antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan penasihat perdagangan pada hari ini untuk memutuskan apakah akan menerapkan tarif impor miliar dollar terhadap produk China.

Sementara, di Eropa, komentar terbaru dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) telah memunculkan ekspektasi, bank sentral mungkin memberikan sinyal mengenai rencana penghentian program pembelian obligasi pada pertemuan pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×