kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Eropa terseret sengkarut persoalan Turki


Jumat, 10 Agustus 2018 / 21:04 WIB
Bursa Eropa terseret sengkarut persoalan Turki
ILUSTRASI. Bursa Eropa - Jerman


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (10/8), bursa Eropa jatuh seiring kekhawatiran atas penurunan pasar keuangan Turki. Pasar mengawasi bank asal Spanyol BBVA dan  Unicredit Italia yang tereksposur Turki.

Tercatat, indeks pan-European Stoxx 600 merosot 0,8%, tertekan kecemasan investor dengan dampak politik dan krisis ekonomi di Tukri. Sementara dalam sepekan, indeks Bursa Eropa turun 0,4%.

Mata uang Turki, yaitu lira diperiode yang sama turun 10% ke level terendanya. Penyebab lira melemah adalah keretakan hubungan Amerika Serikat dengan Tukri yang semakin lebar setelah delegasi kedua belah pihak belum menemukan solusi atas hubungan mereka yang dilakukan dalam pembicaraan, Kamis (9/8).

"Pembicaraan tak berjalan lancar sejak awal dan tidak bisa diharapkan akan adanya jalan keluar," kata analis BayernLB, Norbert Wuthe pada berita Reuters, Jumat (10/8).

Pada saat yang sama, sanski baru AS terhadap Rusia telah menimbulkan kekhawatiran dalam ekonomi Jerman dan tercermin dengan Indeks DAX yang turun 1,2%.

Bank Sentral Eropa (BoE) juga khawatir masalah di pasar keuangan Turki juga berpengaruh negatif pada bank Spyanol BBVA, Uni Credit dan BNP Paribas yang memberi pinjaman kepada Turki.

Tak heran saham BNP Paribas, UniCredit Italia, dan BBVA Spanyol turun sekitar 3%.

Jefferies, Analis mengatakan Turki berkontribusi 14% pada keuntungan grup semester I BBVA dan 9% pada laba konsolidasi UniCredit, meski eksposur modal mereka terbatas. Kedua bank menyatakan penurunan 10% lira dapat mencukur 2 basis poin dari rsaio kecukupan modal mereka.

Sedangkan Ekonom Berenberg, Carsten Hesse memperkirakan penurunan ekspor zona Eropa ke tukri sebesar 20% akan mengurangi tidak lebih dari 0,1 poin presentasi dari pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ia memperkirakan permasalahan tukri hanya bepengaruh secara terbatas. "Eksposur perbankan zona euro tampaknya terlalu kecil untuk menyebabkan krisis zona euro yang signifikan," katanya.

Bahkan, Carsten mengatakan meski nantinya krisis di Turki berlanjut, pengawas BoE akan memiliki alat yang cukup untuuk meredam dampak negatif dari Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×