kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh duit, Arab Saudi pungut pajak tembakau


Rabu, 08 Juni 2016 / 15:37 WIB
Butuh duit, Arab Saudi pungut pajak tembakau


Sumber: money.cnn | Editor: Dupla Kartini

RIYADH. Arab Saudi melakoni berbagai cara demi menambah penghasilan di tengah jebloknya harga minyak. Rencananya, Saudi akan memungut pajak untuk produk-produk seperti tembakau dan minuman ringan.

Seperti dilansir CNNMoney, Selasa (7/6), Kerajaan Arab Saudi merinci rencana ambisius tersebut. Pemerintah memiliki rencana besar yaitu menggenjot pendapatan dari sektor non-minyak dan mengurangi porsi anggaran untuk gaji pegawai.

Selain pajak tembakau dan minuman, Penasehat Pemerintah Saudi dan Direktur Riset Ekonomi Gulf Research Center, John Sfakianakis mengatakan, pemerintah juga berencana mengutip pajak transportasi dan bandara.

Tak hanya itu, pada 2018, pemerintah akan mengenakan pajak penjualan sebesar 5% di seluruh Arab Saudi dan kawasan Teluk.

Saudi berusaha keras untuk melepas ketergantuangan terhadap minyak mentah setelah harganya jatuh ke kisaran US$ 50 per barel hanya dalam waktu dua tahun. Sebelumnya, minyak berjaya di level lebih dari US$ 100 per barel.

Selama ini, pendapatan Kerajaan Saudi bergantung pada minyak hingga mencapai 80%. Akibatnya, defisit anggaran mencapai hampir US$ 100 miliar pada tahun 2015.

Di sisi lain, Saudi memang tidak akan mengurangi program kerja pemerintah, namun akan memangkas porsi anggaran untuk gaji pegawai menjadi 40% dari sebelumnya 45%. Untuk itu pula, pemerintah akan menciptakan 450.000 lapangan kerja baru di sektor swasta. Sebab, selama ini, mayoritas warga Arab atau 70% bekerja untuk pemerintah.

Baru-baru ini, pemerintah Saudi juga mengumumkan rencana menjual obligasi global senilai US$ 15 miliar pada tahun ini. Penjualan obligasi ini juga salah satu upaya untuk mencari pendanaan dalam jumlah besar.

Dana Moneter Internasional alias The International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Saudi akan melambat menjadi 1,2% pada tahun 2016 dari tahun lalu di level 3,4%. IMF juga memperingatkan bahwa tanpa perbaikan besar, kerajaan akan kehabisan uang tunai dalam waktu kurang dari lima tahun.




TERBARU

[X]
×