kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China ingin jadi aktor utama globalisasi


Sabtu, 13 Mei 2017 / 17:00 WIB
China ingin jadi aktor utama globalisasi


Reporter: Mona Tobing | Editor: Rizki Caturini

BEIJING. Mewujudkan mimpi sebagai pusat perdagangan antara Asia dan Eropa, China berinisiatif menjadi tuan rumah Forum One Belt and One Road. Forum yang bertujuan mendorong pembangunan infrastruktur ini mendapat sambutan baik dari sejumlah negara. Tercatat, peminatnya telah mencapai lebih dari 100 negara di lima benua.

Bagi Presiden China Xi Jinping, inisiatif ini dirancang untuk memperkuat citra negaranya sebagai salah satu pendukung globalisasi terdepan di dunia. Forum global tersebut bertujuan meningkatkan profil China di mata dunia dan menjadikan Presiden Jinping sebagai pemimpin kuat dunia.

Jinping ingin forum ini dapat mengurangi ketidakpastian atas kekhawatiran sejumlah pesaing strategis China seperti India, Rusia dan Amerika Serikat (AS). Serta mewujudkan ambisi tahun 2013 silam, saat Jinping pertama kali menyusun rencana tersebut di Universitas Kazakhstan.

Ia ingin memusatkan perhatian pada wilayah Eurasia dengan tujuan membangun kembali jalur perdagangan kuno dari China ke Eropa melalui darat dan laut. Faktor pendorong lain adalah China ingin memacu pertumbuhan ekonomi di daerah pedalaman terbelakang dan menemukan lebih banyak pasar untuk kapasitas industrinya yang berlebih.

Warisan Jinping

Lima negara Eropa yakni Denmark, Finlandia, Swiss, Prancis dan Italia secara terbuka mendukung inisiatif China. Presiden Italia Sergio Mattarella pada Februari 2017 lalu, mengusulkan rencana pembangunan pelabuhan Genoa dan Trieste. Begitu juga Perdana Menteri Prancis Bernard Cazeneuve menyiapkan sejumlah proyek untuk melancarkan jalur perdagangan tersebut.

Forum tersebut juga bakal dihadiri sejumlah pemimpin dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Sedangkan AS mengutus Matt Pottinger, asisten khusus Trump.

Direktur Penelitian perusahaan riset TS Lombard, Trey McArver menilai, One Belt and One Road akan menjadi warisan Jinping paling abadi. "Forum ini berpotensi mengembalikan Asia di bidang perdagangan dan ekonomi," Kata dia seperti dikutip Bloomberg.

Chairman JPMorgan Chase Jacob Frenkel meyakini inisiatif One Belt and One Roam dapat berpotensi bagi sejumlah anggotanya. "Ini akan menghubungkan ratusan juta orang, ratusan juta pasar," kata Frenkel.

Direktur Institut Internasional Unversitas Renmin, Wang Yiwei menambahkan rencana Jinping lebih dari proyek individual. Namun bergerak pada perubahan besar China dalam berinteraksi dengan dunia. Ia menyebut China telah berubah dari sebelumnya peserta globalisasi menjadi pemimpin utama dunia.

Meski begitu, rintangan finansial akan menjadi masalah bagi China. Apalagi cadangan devisa China telah turun sekitar 6% sepanjang tahun lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×