kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data kinerja AS jadi sokongan dollar


Minggu, 03 Desember 2017 / 18:24 WIB
Data kinerja AS jadi sokongan dollar


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bayang-bayang gagalnya koalisi partai di pemerintah Jerman sebabkan euro terkoreksi di hadapan dollar AS. Apalagi di hadapan data kinerja Oktober Amerika Serikat yang bagus dan potensi kebijakan moneternya yang wahid, euro berpotensi alami reversal dan mengarah ke bidang koreksi.

Mengutip pergerakan harga spot pasangan EUR/USD pada Jumat (1/12) lalu, angkanya ditutup pada level 1,1896 dollar per euro atau melemah 0,07% dari penutupan sehari sebelumnya. Adapun dalam sepekan, pasangan ini melanjutkan tren koreksi sebanyak 0,31%% dari level 1,1933.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menjelaskan mata uang AS disokong oleh data ekonomi terkini yang menunjukkan kinerja positif serta ekspektasi pasar akan kebijakan moneternya.

Mengintip data manufaktur Institute for Supply Management (ISM) untuk indeks pembelanjaan manajer (PMI) yang rilis Jumat (1/12) lalu, hasilnya tercatat optimis di 58,2 melampaui perkiraan pasar dan realisasi periode sebelumnya.

Data belanja konstruksi Oktober AS menunjukkan peningkatan tercepat dalam lima bulan terakhir di mana belanja negeri Paman Sam dicatatkan naik 1,4% ke level US$ 11,24 triliun.

"Data manufaktur AS akan pengaruhi pasar karena berkaitan erat dengan bisnis," jelas Andri.

Sentimen ini didukung proyeksi jangka panjang dimana dollar berpotensi lanjut unggul menunggu momentum kenaikan suku bunga The Fed pada Desember ini serta keputusan mengenai reformasi pajak AS.

"Apalagi FOMC ada rilis notulen di pertengahan Desember, maka bisa ada potensi reversal dan tren bullish euro selama ini bisa berakhir di situ," jelasnnya.

Sedangkan untuk zona Uni Eropa, Andri melihat bayang-bayang sentimen negatif lantaran gagalnya koalisi pemerintah yang diusahakan oleh kanselir Jerman Angela Merkel.

Sekadar mengingatkan, pada pemilu 24 September Merkel gagal membangun koalisi antara partai Kristen Demokrat (CDU), partai sosial demokrat (SPD) dan The Greens menyebabkan mata uang Euro terguncang. Terbaru, pada Jumat (1/12) lalu, Ketua Partai SPD Martin Schulz membantah laporan bahwa partainya siap membuka dialog dengan Merkel mengenai koalisi ini.

Adapula rilis dua data besar Uni Eropa pada Kamis (30/11) menunjukkan data estimasi flash indeks harga konsumer (CPI) tahunan Uni Eropa koreksi ke level 1,5%. Padahal tingkat pengangguran bulan Oktobernya rebound ke 8,8%, apresiasi pada sektor ini nampaknya tak cukup untuk menyokong Euro.

Andri memberi rekomendasi beli dengan pertimbangan indikator teknikal emenunjukkan pola penguatan. Hal ini terlihat pada seluruh indikator yang serentak memberikan sinyal beli, yakni moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang bergerak positif, indikator relative strength index di level 58, indikator Stochastic di level 68,5 dan moving average convergence divergence (MACD) yang juga positif.

Support: 1,18142 - 1,17835 - 1,17488
Resistance: 1,18796 - 1,19155 - 1,19450
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×