kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dominasi Samsung mulai terdesak Apple


Sabtu, 23 Desember 2017 / 10:06 WIB
Dominasi Samsung mulai terdesak Apple


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan ponsel premium dalam negeri semakin sengit. Dua brand ternama memperebutkan pasar highend di Indonesia, Samsung dan Apple agresif merilis produk-produk terbaru.

Mendekati akhir tahun 2017, tiga produk premium iPhone resmi dijual di Indonesia, yaitu iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X. Penjualan dibuka mulai, kemarin. Ketiga produk itu diijual dengan harga double digit, iPhone X Rp 18 juta untuk versi 64 GB dan Rp 20,8 juta untuk 256 GB.

Sementara iPhone 8 dijual seharga Rp 12,6 juta untuk 64 GB dan Rp 15,4 juta untuk 256 GB. Adapun harga iPhone 8 Plus 64 GB dilego Rp 14,5 juta dan Rp 17,2 juta untuk 256 GB. Padahal seri sebelumnya, yakni iPhone 7 dan iPhone 7 Plus baru resmi dipasarkan di Indonesia pada akhir Maret 2017 lalu, harganya juga mencapai dua digit.

Samsung tahun ini, tak mau kalah dengan merilis seri terbaru ke pasaran di atas harga Rp 10 juta. Pada Mei 2017, Galaxy S8 dan S8 Plus resmi dijual di Indonesia dengan harga masing-masing Rp 10,5 juta dan Rp 11,9 juta. Galaxy Note 8 dirilis pada September lalu seharga Rp 13 juta.

Firma Strategy Analytics memprediksi, pangsa pasar Samsung akan menciut sepanjang 2018, berkutat di angka 19,2% dengan pengapalan 315 juta unit. lebih kecil ketimbang estimasi sepanjang 2017 ini yang dipatok 20,5%.

Sedang Apple diproyeksikan mengempit pangsa pasar 14,3% di 2018 dengan pengapalan total 234 juta unit. Jika perkiraan ini benar, persentasenya naik dibandingkan estimasi tahun ini sebesar 14%.

Melemahnya posisi Samsung akibat gempuran Apple sebagai kompetitor kelas atas, dan vendor China sebagai pesaing di level menengah ke bawah. Sayang, manajemen Samsung tak menanggapi soal market share yang terus menciut. Fia Handayani, Corporate Marketing-Public Relations Samsung Electronics Indonesia tak merespons konfirmasi via telepon maupun kiriman email dari KONTAN.

Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo menilai, penjualan ponsel masih tumbuh, meski daya beli masyarakat turun. "Kalau optimistis target penjualan Rp 24 triliun tahun ini akan tercapai, naik dari Rp 20 triliun tahun lalu. Jadi daya beli turun itu relatif, buktinya industri seluler masih tumbuh," jelas Djatmiko, Jumat (22/12).

Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia menambahkan perlambatan daya beli tak berlaku di industri ponsel. Pre-order lini seri tertinggi Oppo F5 6 GB Red terus meningkat melebihi kuota. "Kalau daya beli turun, tidak mungkin F5 6GB Red ini over pre-order. Sekarang jumlah pemesan hampir 1,5 lipat dari kuota," kata Aryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×